regional
Langganan

Sudaryono: Koperasi Bukan Usaha Kecil, Tapi Raksasa Ekonomi - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Brand Content  - Espos.id Jateng  -  Selasa, 16 Juli 2024 - 19:14 WIB

ESPOS.ID - Ketua DPD Partai Gerindra Jateng yang juga bakal calon (balon) Gubernur Jateng, Sudaryono, saat menjadi pembicara dalam Sarasehan Penggerak Koperasi di Bandungan, Kabupaten Semarang, Selasa (16/7/2024). (Brand Content)

Esposin, UNGARAN - Ketua DPD Partai Geridra Jawa Tengah Sudaryono mengatakan bahwa koperasi bukan sekadar usaha kecil, melainkan embrio raksasa ekonomi yang harus terus dibesarkan.

Hal itu disampaikan Sudaryono yang juga Direktur Eksekutif Koperasi Garudayaksa Nusantara (KGN Coop) saat menjadi pembicara dalam Acara Sarasehan Penggerak Koperasi Perhimpunan BMT Indonesia di Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (16/7/2024).

Advertisement

Untuk itu, calon Gubernur Jawa Tengah yang juga mantan asisten pribadi Presiden terpilih Prabowo Subianto ini akan mendorong pemerintah memberikan perhatian lebih kepada koperasi.

"Koperasi ini dari kita, oleh kita, untuk kita, jadi kami termasuk Pak Prabowo sangat pro terhadap koperasi. Koperasi itu enggak hanya perlu dibina, ditingkatkan. Tapi betul-betul ada keberpihakan. Kita memahami peran negara sangat besar dalam perekonomian Indonesia," kata Sudaryono.

Advertisement

"Koperasi ini dari kita, oleh kita, untuk kita, jadi kami termasuk Pak Prabowo sangat pro terhadap koperasi. Koperasi itu enggak hanya perlu dibina, ditingkatkan. Tapi betul-betul ada keberpihakan. Kita memahami peran negara sangat besar dalam perekonomian Indonesia," kata Sudaryono.

Sudaryono mengatakan, selama ini koperasi dianggap kecil karena banyak mengurusi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Padahal, di negara-negara maju, seperti Jepang dan Swiss, koperasi banyak bertumbuh menjadi badan usaha yang mengurusi bisnis-bisnis berskala besar.

"Saya tidak setuju koperasi dikaitkan dengan usaha mikro, kecil. Jadi belum apa-apa sudah mengecilkan koperasi. Banyak koperasi yang memiliki aset sampai triliunan. Termasuk BMT Indonesia juga saya kira asetnya sudah besar. Belum lagi BMT di Ponpes Sidogiri," ungkap Sudaryono.

Advertisement

"Saya kira banyak peluang baik perdagangan ekspor-impor, usaha di bidang konsesi pengolahan sumber daya, misalnya. Saya kira kalau diberi kesempatan banyak koperasi mampu. Toh asetnya besar, tinggal cari ahli untuk kegiatan usaha yang spesifik," jelas Sudaryono.

"Saya sangat mendukung koperasi harus besar dengan cara pemerintah menyediakan kegiatan usaha yang biasa dipunyai korporasi, koperasi juga harus punya," tambah Sudaryono.

OJK

Hanya saja, yang menjadi kelemahan koperasi ada pada manajemen keuangan yang tidak dapat diaudit. Sudaryono mendorong koperasi berbenah diri dengan segera menggandeng Otoritas Jasa Keuangan dalam mengelola dana publik.

"Kenapa negara tidak bisa membesarkan koperasi karena laporan keuangannya tidak audited yang membuat dia mendapat trust," terang Sudaryono.

Advertisement

Hal ini disampaikan Sudaryono usai mendapat keluhan dari Perhimpunan BMT Indonesia soal peran pemerintah yang dianggap kurang berpihak kepada gerakan koperasi. Sebab, meski koperasi diklaim sebagai penggerak ekonomi nasional, keberadaan badan usaha tersebut sejauh ini masih kurang mendapat perhatian dari Pemerintah.

"Kami berharap Presiden terpilih, Pak Prabowo Subianto, agar bisa mendorong UU Koperasi yang bukan mematikan koperasi. Tapi bagaimana menjawab persoalan-persoalan bangsa ke depan menjadi pilar pembangunan," kata Ketua Umum Perhimpunan BMT Indonesia, Mursida Rambe.

Menurut Mursida, Pemerintah dari tahun ke tahun masih setengah hati dalam membesarkan koperasi. Mursida berharap pada masa Presiden Prabowo, koperasi mendapat peran lebih dalam mengggerakkan ekonomi negeri.

Advertisement

"Kita tidak anti-kapitalis, tapi, kami ingin pemerintah seimbang dalam berpihak, kita berharap koperasi tidak hanya sebagai lip service, tapi betul-betul sebagai penggerak ekonomi negeri," jelas Mursida.

Advertisement
Imam Yuda Saputra - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif