Stok beras Jateng akan terus dipertahanakan. Untuk mencapai target tersebut, Bulog Jateng kini mulai melakukan penyerapan beras seiring panen raya yang sudah mulai di sejumlah daerah
Kanalsemarang.com, SEMARANG - Bulog Divisi Regional Jawa Tengah sudah melakukan penyerapan beras seiring dengan panen raya yang terjadi di sejumlah daerah.
"Sejak satu minggu lalu kami sudah melakukan penyerapan beras ke gudang Bulog, hingga kemarin data yang jumlah beras masuk ke kami sudah lebih dari 750 ton," kata Kepala Bulog Divre Jateng Damin Hartono di Semarang seperti dikutip Antara, Selasa (31/3/2015).
Dia mengatakan total serapan tersebut tersebar di sejumlah daerah, yaitu Pekalongan 300 ton, Kota Semarang 250 ton, dan Solo 100 ton. Sesuai dengan kontrak antara Bulog dengan mitra kerja, hingga akhir bulan ini target serapan mencapai 1.000 ton.
Selanjutnya, jumlah serapan beras pada bulan berikutnya akan tergantung dari kontrak antara Bulog dengan mitra kerja.
Damin mengaku optimistis target serapan dari Bulog pusat kepada Bulog Jateng untuk tahun ini, yaitu 525.000 ton, bisa terealisasi.
"Kalau melihat hasil panen hingga saat ini optimis saja, saya memprediksikan puncak penyerapan akan terjadi pada awal bulan mendatang," katanya.
Dia mengaku masih sulit untuk memperoleh beras sesuai dengan Instruksi Presiden No.5/2015 yang salah satunya mengatur bahwa mulai 17 Maret lalu harga patokan petani (HPP) untuk beras yaitu Rp7.300/kg dengan syarat maksimal kadar air mencapai 14%, tingkat kepatahan beras maksimal 20 persen, dan tingkat menir maksimal dua persen.
"Kalau kepatahan ini artinya satu butir beras terbagi menjadi dua bagian, sedangkan menir artinya satu butir beras terbagi menjadi lima bagian. Kalau tingkat patahan beras tidak sesuai inpres maka tidak bisa masuk Bulog," katanya.
Untuk harga gabah kering giling (GKG) sesuai dengan inpres yang sama yaitu Rp3.700/kg di tingkat petani. Harga tersebut juga harus memenuhi sejumlah syarat, di antaranya kadar air maksimal 25% dan hampa kotoran maksimal 10%.