by Rima Sekarani I.n Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Minggu, 22 Oktober 2017 - 21:20 WIB
Harianregional.com, KULONPROGO-Pemkab Kulonprogo terus berupaya menyosialisasikan layanan perpustakaan penyandang disabilitas. Kerja sama dengan berbagai pihak juga dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan sehingga semakin banyak penyandang disabilitas yang mengakseskan.
Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kulonprogo Djoko Kus Hermanto mengatakan, pihaknya berusaha mengoptimalkan penerapan Peraturan Daerah No.3/2016 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Penyandang Disabilitas. “Semua warga negara memiliki hak dan kewajiban yang setara, harkat martabat yang sederajat, termasuk dalam hal memperoleh layanan umum di bidang perpustakaan,” ujar Djoko, Sabtu (21/10/2017).
Djoko memaparkan, layanan perpustakaan disabililtas diresmikan sejak Juli 2017. Selain kondisi bangunan fisik dan penataan rak buku yang dirancang ramah bagi warga berkebutuhan khusus, instansinya juga menyediakan area khusus bagi tuna netra atau braille corner. Ruangan itu dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung, seperti koleksi buku braille dan komputer audio.
Layanan disabilitas diakui belum begitu populer di kalangan masyarakat. Kondisi itu mendorong pihaknya untuk terus melakukan sosialisasi secara bertahap, baik menyasar kalangan pelajar dan guru Sekolah Luar Biasa (SLB) maupun merangkul Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) dan organisasi disalibilitas lain di seluruh Kulonprogo. “Kami mengenalkan misalnya apa itu braille corner dan bagaimana cara memanfaatkannya,” kata Djoko.