regional
Langganan

SMA di Jateng Terapkan Penghapusan IPA dan IPS, Disdikbud: Tak Ada Kluster - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Adhik Kurniawan  - Espos.id Jateng  -  Selasa, 30 Juli 2024 - 15:44 WIB

ESPOS.ID - Kepala Disdikbud Jateng, Uswatun Hasanah. (Solopos.com/Adhik Kurniawan).

Esposin, SEMARANG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah (Jateng) resmi meniadakan kluster IPA dan IPS di satuan pendidikan SMA di 35 kabupaten/kota.

Kendati tak ada kluster, pihaknya menegaskan bahwasanya mata pelajaran tersebut masih tersedia.

Advertisement

Hal tersebut disampaikan Kepala Disdikbud Jateng, Uswatun Hasanah. Ia mengungkapkan, bila penghapusan IPA dan IPS sebenarnya sudah diterapkan sejak implementasi Kurikulum Merdeka.

“Nah kemarin, Permendikbud-nya [Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan] baru di-launching, jadi memberi penegasan Pak Menteri [Nadiem Makarim],” kata Uswatun kepada wartawan, Selasa (30/7/2024).

Advertisement

“Nah kemarin, Permendikbud-nya [Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan] baru di-launching, jadi memberi penegasan Pak Menteri [Nadiem Makarim],” kata Uswatun kepada wartawan, Selasa (30/7/2024).

Uswatun pun meluruskan penghapusan tersebut bukan berarti meniadakan mata pelajaran IPA dan IPS.

Namun, penghapusan tersebut bertujuan untuk menghilangkan kluster IPA dan IPS antar siswa atau siswi.

Advertisement

Oleh karena itu, lanjut Uswatun, para siswa diberi kebebasan untuk mengambil mapel yang berkaitan dengan masa depan mereka masing-masing.

Contohnya, ketika ingin melanjutkan pendidikan ke kampus kedokteran, maka ketika SMA diwajibkan mengambil mapel kimia dan biologi.

“Nah kampus punya sarat nih bebrrapa makul apa saja yang harus ditempuh jurusan tertentu, contoh arsitek ada matematika, fisika, kedokteran, ada kimia dan biologi, nah lainnya dia [siswa/siswi] enggak wajib ambil fisika, boleh ambil sosiologi, ada rukun wajib pilihan agar anak punya pengalaman di bidang sesuai yang akan diambil, maupun dia bisa ambil mata pelajaran IPS bila punya potensi itu,” sambungnya.

Advertisement

Diberitakan sebelumnya, SMA di Kota Solo dan Sukoharjo tidak lagi menerapkan penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa. Penghapusan jurusan itu menjadi bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka.

“Kecuali SMAN 9 Solo ya, karena secara regulasi memang sekolah baru belum menerapkan Kurikulum Merdeka,” kata Kasi SMA Cabdin Pendidikan Wilayah VII, Edi Purwanto.

Advertisement
Advertisement
Mariyana Ricky P.D - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif