regional
Langganan

SISWI MENINGGAL AKIBAT OSPEK : Disdik Bantul Duga Anindya Tewas Karena Sakit

by Bhekti Suryani Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Sabtu, 20 Juli 2013 - 20:38 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi mayat (JIBI/Solopos/Dok)

Foto Ilustrasi
JIBI/Solopos

Harianregional.com, BANTUL -- Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal (Dikemenof) Bantul Masharun Gazhali menduga meninggalnya siswi kelas 1 SMK 1 Pandak, Bantul, Anindya Ayu Puspita,16 karena mempunyai riwayat penyakit.

Advertisement

Masharun membantah meninggalnya Anindya karena mengikuti kegiatan semimiliter. Yaitu dihukum Panitia MOS agar melakukan jumping jack (di pemberitaan sebelumnya ditulis squat jump) sebanyak sepuluh kali.

Menurut Masharun, kemungkinan Anindya meninggal karena ia punya riwayat penyakit yang sama dengan sudara kembar Anindya. Namun ia tak tahu penyakitnya apa.

“Dua tahun lalu saudara kembarnya juga sakit dan meninggal. Ini [penyebab meninggalnya Anindya] sepertinya sama,” tutur Masharun ditemui Sabtu (20/7/2013).

Advertisement

Keluarga Anindya kata Masharun sudah ikhlas melepas kepergian putrinya. Sementara Dinas Pendidikan sendiri menurutnya tak akan melakukan evaluasi khusus terkait kasus tersebut.

Pernyataan Masharun berbeda dengan yang disampaikan Sekda Bantul Riyantono. Kasus tersebut justru menjadi perhatian Sekda Bantul. Bahkan kata Toni sapaan akrabnya, pihaknya segera membentuk tim investigasi untuk menyelidiki penyebab kematian Anindya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, -Seorang siswi di Bantul tewas saat mengikuti kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS) yang diwajibkan bagi siswa baru.

Advertisement

Kejadian nahas itu menimpa Anindya Ayu Puspita, siswi baru SMK 1 Pandak. Selesai menjalani hukuman karena tidak membawa sepatu, Anindya diperintahkan kembali ke barisan untuk mengikuti baris berbaris.

Namun, baru mulai kegiatan baris berbaris, putri pasangan Bambang dan Harni itu langsung pingsan. “Setelah pingsan langsung dilarikan ke sini [RS PKU Muhamadiyah Bantul],” kisah Edi Sutoro.

Sekitar pukul 16.15 WIB tenaga medis memeriksa Anindya di Instalasi Gawat Darurat (IGD), namun tubuh gadis malang itu tetap tak bereaksi, nyawanya tak tertolong.

Lima belas menit kemudian, dokter menyatakan dia meninggal dunia. Anindya diperkirakan meninggal sejak dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Advertisement
Rini Yustiningsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif