by Uli Febriarni Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Jumat, 2 Februari 2018 - 22:40 WIB
Harianregional.com, KULONPROGO--Berwisata ke pantai Trisik di Desa Banaran, Kecamatan Galur berarti sekaligus bisa belajar tentang budidaya dan pelestarian penyu. Namun ternyata bukan itu saja, di laguna Trisik, wisatawan bisa belajar untuk membudidayakan bandeng atau nila, bahkan bersama pembudidayanya langsung.
Ketua Kelompok Bandeng Jaya Supoyo menuturkan para pembudidaya yang berada di bawah naungan kelompoknya bukan hanya membudidayakan ikan bandeng, melainkan nila. Pada awalnya, mereka hanya membudidayakan bandeng, namun seiring waktu, mereka juga menebar bibit nila. Dengan modal awal Rp10 juta, cukup menunggu waktu sekitar empat bulan untuk merasakan hasil kerja keras para peternak ikan ini.
Di laguna yang terletak tak jauh dari tambak udang, Jaya Supono selalu siap menerima kehadiran siswa atau mahasiswa yang ingin belajar budidaya bandeng atau nila di sana. Menurut dia, budidaya bandeng atau nila, khususnya di laguna pantai adalah hal yang mudah. Karena ikan-ikan tersebut bisacepat berkembang biak. Ikan-ikan itu makan secara alami makanan yang ditemukan di laguna.
"Hanya yang perlu diperhatikan adalah cuaca, khususnya nila. Kalau ikan dipanen saat kemarau, maka ikan ada banyak yang gagal panen," terangnya, dijumpai beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan, bagi mahasiswa atau anak sekolah yang ingin belajar budidaya ikan di laguna, mereka akan mendapat kesempatan mengenal pembibitan, teknik karantina dan perawatan.
Menurut dia, budidaya nila maupun bandeng cukup menguntungkan. Sehingga bisa ditiru oleh kaum muda. Nila merah normalnya bisa dijual Rp23.000 per kilogram, sedangkan nila hitam laku sampai Rp18.000 atau Rp20.000 per kilogram. Terlebih lagi dalam sekali panen, pembudidaya bisa meraih dua sampai tiga kuintal ikan nila. "Mereka [wisatawan] juga akan diberitahu hewan apa saja yang menjadi predator di laguna," kata dia.