by David Kurniawan - Espos.id Jogja - Minggu, 3 Desember 2023 - 19:58 WIB
Esposin, GUNUNGKIDUL -- Kabupaten Gunungkidul memiliki deretan lokasi wisata pantai yang indah dan menarik. Salah satu pantai di Gunungkidul yang belum populer adalah Laut Bekah di Padukuhan Temon, Giripurwo, Purwosari.
Bagi wisatawan yang kerap berkunjung ke Gunungkidul, mungkin nama pantai Laut Bekah ini terasa asing. Hal ini wajar karena keberadaan destinasi wisata ini tidak setenar dengan Pantai Baron, Indrayanti, atau Pantai Ngobaran. Namun, sebenarnya akses menuju lokasi pantai ini sudah dibuka sejak 2006 silam.
Laut Bekah berjarak 37 kilometer dari pusat Kota Wonosari, atau tepatnya berada di pesisir barat Gunungkidul. Secara geografis, tempat ini juga berbatasan dengan Kabupaten Bantul.
Untuk akses menuju lokasi dipastikan tidak ada moda transpotasi umum sehingga kunjungan harus dilakukan dengan menggunakan kendaraan pribadi. Rute yang dilalui dengan menelusuri Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS).
Untuk akses menuju lokasi dipastikan tidak ada moda transpotasi umum sehingga kunjungan harus dilakukan dengan menggunakan kendaraan pribadi. Rute yang dilalui dengan menelusuri Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS).
Setelah sampai di Kalurahan Giripurwo, nantinya ada papan penunjuk arah menuju Laut Bekah. Adapun jarak dari jalan raya menuju lokasi sekitar lima kilometer.
Bagi pengunjung yang ingin ke lokasi tidak perlu khawatir karena jalan sudah bisa dilalui kendaraan roda empat. Meski demikian, tetap harus berhati-hati karena jalanan masih berupa cor blok sekitar 4,5 kilometer.
Di tempat ini juga sudah dilengkapi dengan gazebo-gazebo sehingga dapat dimanfaatkan pengunjung untuk berteduh atau beristirahat. Dukuh Temon, Tukijan, mengatakan Laut Bekah termasuk wisata minat khusus, terutama bagi pengunjung yang hobi mancing.
“Jadi surga bagi pemancing karena banyak ikan yang didapat mulai dari ikan kue [GT], layur, kerapu hingga lobster,” kata Tukijan, Minggu (3/12/2023).
Ia tidak menampik jumlah kunjungan ke Laut Bekah masih belum banyak setiap harinya. Namun pada saat libur akhir pekan ada 25-30 pemancing yang datang guna menyalurkan hobinya ini.
“Jangan salah, pengunjung umum juga bisa datang ke sini. Untuk menikmati keindahan pemandangan laut,” katanya.
Tukijan mengakui Laut Bekah memiliki banyak potensi. Selain surga bagi pemancing, juga ada spot melihat sunset. Di waktu-waktu tertentu, pengunjung juga bisa melihat kawanan hiu paus yang berkeliaran di bawah tebing Laut Bekah.
“Paling banyak dilihat antara Januari sampai April. Tapi, sekarang juga sering muncul dan banyak yang melihatnya,” katanya.
Ia menambahkan destinasi ini juga terdapat petilasan dari Prabu Brawijaya V yang dikenal masyarakat sebagai Petilasan Gebangkoro. Warga percaya ada tempat yang disakralkan dan seringkali dipergunakan untuk bertapa.
“Bekas pertapaan Prabu Brawijaya saat melarikan diri. Lokasinya hanya 500 meter dari Laut Bekah,” katanya.
Menurut dia, petilasan Gebangkoro memiliki keunikan tersendiri. Di tempat ini terdapat pohon Gebang (sejenis palem) yang tak pernah tumbuh dan tingginya 50 centimeter.
“Sudah sejak saya lahir tingginya juga 50 centimeter hingga sekarang. Uniknya setiap orang yang menghitung pelepah daunnya berbeda-beda. Ada yang hanya tujuh, ada yang 15 ada yang 13 dan lainnya sehingga tempat ini dijadikan tempat penyelenggaraan bersih dusun,” katanya.
Anggota DPRD Gunungkidul, Ery Agustin S, mengatakan potensi di Laut Bekah sangat memungkinkan dikembangkan menjadi destinasi wisata. belum lama ini, ia mengakui sempat berkunjung dan melihat kawananan hius paus berkeliaran di sekitaran tebing.
“Satu minggu sebelum ada paus terdampar di Parangtritis, saya melihatnya. Selain itu, juga bisa melihat kapal-kapal besar yang berlalu Lalang di laut,” katanya.
Menurut dia, akses menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan karena jalan ke lokasi masih butuh banyak perbaikan.
“Tentunya juga harus ada kegiatan atraksi wisata yang bisa menjadi daya Tarik agar wisatawan berkunjung ke tempat ini,” katanya.