by Bc - Espos.id Jogja - Rabu, 22 Desember 2021 - 14:23 WIB
Esposin, SOLO – Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara merupakan sosok penting di tengah keluarga besar Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat sekaligus sosok sentral dalam pengembangan pariwisata DIY. Putri bungsu Sri Sultan Hamengkubuwono X itu tampil sebagai ibu muda modern, terpelajar, kreatif inovatif, dan santun sesuai karakter putri Keraton.
Pandemi yang melanda negeri ini berdampak dalam segala hal, ekonomi, pendidikan, sosial kemasyarakat, hingga menghambat pembangunan wilayah. Kini, bangsa Indonesia mulai bangkit dari pandemi.
Sebagai seorang ibu, sekaligus tokoh sentral dalam pariwisata DIY, GKR Bendara tampil terdepan menginspirasi pemulihan, tanpa meninggalkan akar diri sebagai putri Keraton. Kepada Solopos, Selasa (21/12/2021), ibu dua anak itu mengisahkan bagaimana dirinya harus mengatasi tantangan pandemi dari sisi keluarga serta masyarakat pariwisata khususnya di DIY.
Baca juga: Berkebaya, Puluhan Perempuan di Sragen Gelar Upacara Hari Ibu
Baca juga: Berkebaya, Puluhan Perempuan di Sragen Gelar Upacara Hari Ibu
“Sejauh ini memang belum sepenuhnya pulih karena kita dari rekan-rekan pariwisata harus memulai dari nol kembali. Tetapi antusias masyarakat ke Jogja cukup besar. Alhamdulillah mulai pulih walau secara ekonomi belum 100%,” kata dia.
Menurut Bendara, pandemi memang menyebabkan keterpurukan. Namun, tradisi Jawa mengajarkan untuk senantiasa sareh alias sabar menerima keadaan. Pandemi ini menguji ketabahan, kesabaran, dan mental masyarakat.
Baca juga: Hari Ibu, Simak Tips Verawati Istri Bupati Wonogiri Mendidik Anak
Lulusan Edinburg Napier University tahun 2013 itu mengaku terus mendorong pemulihan khususnya di sektor pariwisata. Dia mendorong pentingnya mematuhi protokol kesehatan karena hal itu menjadi acuan bagi wisatawan sebelum memutuskan datang ke Jogja.
“Jika tidak [menerapkan protokol kesehatan], tentu wisatawan tidak akan datang lagi atau kita akan dapat review yang buruk di media sosial,” ujarnya.
Baca juga: Begini Cara Bupati Sukoharjo Dorong Warga Bangkit dari Dampak Pandemi
Selain aktif di pariwisata, GKR Bendara juga aktif dalam kampanye gizi anak dalam upaya mencegah stunting bekerja sama dengan BKKBN. Fakta membuktikan masih ada anak-anak yang mengalami stunting bukan lantaran orang tua tidak berpunya, melainkan karena kurang pemahaman tentang gizi anak.
Direktur PT Nur Hayu Nindyan, produsen produk perawatan kulit Hayyana, tersebut juga aktif mendorong peningkatan kesejahteraan keluarga dengan perannya sebagai Ketua Badan Pengurus Daerah Asosiasi Kelompok UPPKS (BPD AKU) DIY. UPPKS atau Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera merupakan salah satu program BKKBN untuk melahirkan keluarga produktif.
Melalui BPD AKU, Bendara aktif mendorong anggota AKU meningkatkan pendapatan. Selama pandemi, perkara pendapatan keluarga memang menjadi persoalan. Dengan adanya program-program untuk UPPKS, seperti pinjaman modal, pendapatan keluarga menjadi lebih baik sehingga bisa bangkit dari keterpurukan akibat pandemi.