regional
Langganan

Sambut Hari Perempuan, LBH APIK Semarang Bantu Korban Kekerasan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Imam Yuda Saputra  - Espos.id Regional  -  Rabu, 24 Februari 2021 - 02:00 WIB

ESPOS.ID - Kelompok masyarakat dari LBH APIK Semarang saat mendistribusikan bantuan logistik di Dukuh Mondoliko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Minggu (21/2/2021). (Semarangpos.com-LBH APIK Semarang)

Solopos.com, SEMARANG — Menyambut Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret 2021, LBH APIK Semarang menggalang donasi untuk perempuan korban kekerasan. Bantuan juga disalurkan kepada warga yang terdampak bencana hidrometrologi.

LBH APIK Semarang tidak sendiri dalam menggalang bantuan itu. Mereka menggandeng beberapa organisasi masyarakat seperti Persaudaraan Perempuan Nelayan Indonesia (PPNI), Koalisi Rakyat Untuk Keadilan Perikanan (Kiara), Puspita Bahari, Yayasan Paralegal Pertiwi, dan Serikat Pekerja Rumah Tangga Merdeka Kota Semarang.

Advertisement

Baca Juga: Film Animasi Siswa SMK RUS Berprestasi Internasional

Direktur LBH APIK Semarang, Raden Rara Ayu Hermawati Sasongko, mengatakan donasi untuk korban kekerasan dan bencana itu dikumpulkan sejak 28 Oktober 2020. Selain disalurkan kepada perempuan korban kekerasan, donasi juga akan diberikan kepada warga yang terdampak bencana hidrometrologi.

“Menurut catatan LBH APIK Semarang di tahun 2020 atau selama pandemi Covid-19, jumlah korban kekerasan terhadap perempuan mengalami peningkatan. Selain itu, masih ada warga di Demak yang terdampak bencana iklim seperti di Desa Timbulsloko, Dukuh Mondoliko, Dukuh Senik, dan Dukuh Tambaksari,” tutur Rara Ayu dalam keterangan tertulisnya kepada Semarangpos.com—grup Esposin, Sabtu (20/2/2021).

Digerus Abrasi

Rara Ayu mengatakan Desa Timbulsloko, dan Dukuh Mondoliko, Dukuh Senik, serta Dukuh Tambaksari di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Demak, Jateng mulai terkena abrasi pada 2010. Hingga kini, air laut pun semakin menenggelamkan wilayah tersebut.
Advertisement

Meski demikian, masyarakat di desa tersebut masih bertahan. Mereka beradaptasi dengan cara meninggikan rumah dan jalan dari swadaya masyarakat.

Baca Juga: Kristen Gray Dideportasi Via Bandara Soekarno-Hatta

“Abrasi juga membuat masyarakat kehilangan pekerjaan. Mereka yang dulunya petani, kini ladangnya tenggelam. Ada yang sebagian jadi buruh pabrik, mengelola tambak, hingga menjadi nelayan,” imbuhnya.

Advertisement

Rara Ayu mengatakan donasi yang telah terkumpul hingga saat ini berupa 95 paket sembako dan pakaian layak pakai. Donasi itu disalurkan kepada warga di empat dukuh tersebut, Minggu (21/2/2021).

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Advertisement
Rahmat Wibisono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif