regional
Langganan

RSUD Wonosari Akui Masih Harus Perbaiki Pelayanan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by David Kurniawan Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Rabu, 18 Mei 2016 - 21:19 WIB

ESPOS.ID - Bupati Gunungkidul Badingah saat meresmikan gedung baru RSUD Wonosari. Ia pun menyempatkan diri meninjau beberapa gedung baru dan menyapa sejumlah petugas pelayanan pendaftaran di ruang VIP Selasa (17/5/2016). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

RSUD Wonosari Gunungkidul mengakui masih harus memperbaiki pelayanan

Harianregional.com, GUNUNGKIDUL-  Pelayanan di RSUD masih butuh banyak perbaikan. Upaya itu dilakukan untuk memuluskan target peningkatan akreditasi dari C menjadi B. Gambaran masih kurangannya fasilitas dapat dilihat dari jumlah kamar, tenaga medis, dokter spesialis hingga peralatan yang dimiliki.

Advertisement

Hal itu diakui oleh Direktur RSUD Wonosari Isti Indiyani. Ia mencontohkan, untuk tempat tidur baru ada 202 ruangan dengan berbagai kelas. Sementara itu, dalam standarisasi pelayanan harusnya ada satu tenaga medis di setiap ruangan.

Hanya saja, hal tersebut belum bisa direalisasikan, karena masih ada beberapa petugas yang merangkap dalam memberikan pelayanan.

Selain itu, jumlah dokter spesialis yang dimiliki juga masih kurang. Dari empat layanan utama, yakni penyakit dalam, obsgyn, anak, saraf dan bedah, baru poli anak yang memiliki tiga dokter spesialis. Sedang tiga layanan lainnya masih kurang.

Advertisement

“Idealnya satu layanan ada tiga dokter spesialis, tapi hal itu belum bisa kami penuhi,” katanya.

Isti berharap adanya penambahan fasilitas baru bisa meningkatkan standarisasi dalam pelayanan. Harapannya dengan langkah ini bisa mempermudah dalam memeroleh status akreditasi tipe B.

“Kami akan terus berusaha. Selain memasang videotron, RSUD juga akan membangun 32 tempat tidur kelas II di tahun ini,” katanya.

Advertisement

Sementara itu, Bupati Gunungkidul Badingah berharap dengan adanya penambahan fasilitas bisa meningkatkan mutu dan pelayanan di RSUD. Selain masalah fasilitas, dia mengingatkan pelayanan tidak melulu mengacu kepada kelengkapan fasilitas, namun keramahan dalam pemberian pelayanan juga memegang peranan penting.

Badingah menyakini, tingkat keramahan yang dimiliki petugas medis juga berpartisipasi dalam upaya menyembuhkan penyakit pasien. “Untuk itu saya tekankan, pelayanannya harus ramah sehingga penyembuhan pasien jadi semakin mudah,” kata Badingah.

Advertisement
Nina Atmasari - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif