by Irwan A. Syambudi Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Rabu, 28 September 2016 - 17:55 WIB
RSUD Panembahan Senopati menyampaikan permohonan maaf kepada publik
Harianregional.com, BANTUL — Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Kabupaten Bantul akhirnya menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga Sardjono. Pihak rumah sakit mengakui belum memberikan pelayanan yang optimal akibat komplesitas pengelolaan rumah sakit.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas), RSUD Panembahan Senopati, I Nyoman Gunarsa mengatakan pelayanan kepada keluarga Sarjono yang belum optimal diakibatkan komplesitas pengelolaan rumah sakit. Namun dia mengatakan rumah sakit akan berbenah untuk meningkatkan pelayanan.
“Sekiranya apa yang sudah kami lakukan dirasa ada yang kurang memuaskan, khusunya keluarga Bapak Sardjono, kami memohon maaf dan berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” kata Nyoman, Rabu (28/9/2016).
Sebelumnya diberitakan, Sumartiningsih istri Sarjono pada Minggu (21/8/2016) siang dirawat di Puskesmas Pundong karena hendak melahirkan. Pukul 16.30 WIB sang ibu pecah ketuban pertanda bayi segera lahir.
Namun Sumartiningsih mengklaim tidak mendapat tindakan medis berarti dari petugas Puskesmas meski sudah berjam-jam pecah ketuban. Keluarga lalu mendesak dirujuk ke rumah sakit (RS). Alasannya selain sudah berjam-jam pecah ketuban, karena ibu bayi memiliki riwayat kecil pinggul sehingga sulit melahirkan normal.
Pukul delapan malam, pasien baru tiba di RSUD . Namun sesampainya di RSUD juga lantas tidak ditangani dengan cepat, baru subuh sekitar pukul 03.00 WIB, petugas kesehatan memacu kelahiran bayinya dengan alat vakum. Kata Sumartiningsih vakum tersebut juga sempat mengalami kerusakan. Hingga akhirnya Pukul 05.00 WIB bayi lahir namun sudah dalam kondisi tidak bernyawa.