regional
Langganan

RAZIA KULONPROGO : 4 Pasangan Tidak Sah Terjaring, Sanksi Denda & Kurungan Menanti - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Rima Sekarani I.n. Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Selasa, 20 September 2016 - 06:55 WIB

ESPOS.ID - Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kulonprogo memberikan pengarahan sebelum melakukan pemeriksaan terhadap empat pasangan tidak sah yang terjaring operasi penertiban di kawasan wisata Pantai Glagah, Temon, Kulonprogo, Senin (19/9/2016).(Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Razia Kulonprogo digelar di kawasan Pantai Glagah.

Harianregional.com, KULONPROGO -- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kulonprogo menggelar operasi penertiban penyakit masyarakat di sejumlah penginapan di kawasan wisata Pantai Glagah, Temon, Kulonprogo, Senin (19/9/2016). Sebanyak empat pasangan tidak sah terjaring petugas dan diminta menjalani proses yustisi.

Advertisement

Kasi Penegakan Perundang-undangan Daerah Satpol PP Kulonprogo, Qumarul Hadi memaparkan, beberapa yang terjaring razia memiliki KTP dengan alamat asal Purworejo, Jawa Tengah. Namun, ada pula yang diketahui merupakan warga Kulonprogo dan Bantul. Mereka disebut melanggar pasal 26 terkait norma kesusilaan dan agama yang tercantum dalam Perda No.4/2016.

Sanksi yang diberikan kepada empat pasangan tidak sah bukan hanya berupa pembinaan. Setelah dilakukan pemeriksaan dan dimintai keterangan, mereka dijadwalkan mengikuti sidang tindak pidana ringan di Pengadilan Negeri Wates para Rabu (21/9/2016) besok. Jika terbukti bersalah, mereka terancam mendapatkan hukuman  maksimal denda Rp5 juta atau kurungan paling lama tiga bulan.

Qumarul menambahkan, operasi penertiban telah rutin dilakukan di penginapan dan tempat hiburan sekitar Pantai Glagah. Wilayah tersebut dinilai rawan pelanggaran norma kesusilaan, termasuk yang melibatkan anak di bawah umur. Razia juga tidak melulu dilaksanakan malam hari, tetapi juga bisa saat pagi, siang, atau sore. Menurutnya, hal itu akan meningkatkan efektivitas razia.

Advertisement

“Efek jera lebih ditekankan. Jadi hasilnya mungkin sedikit, tapi intensitasnya naik,” kata Qumarul. (Rima Sekarani I.N.)

Advertisement
Advertisement
Mediani Dyah Natalia - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif