regional
Langganan

Rasanya Manis Kecut, Congyang Semarang Diklaim Lebih Elegan dari Ciu - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Adhik Kurniawan  - Espos.id Jateng  -  Senin, 27 Juni 2022 - 10:43 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi miras khas Semarang, Congyang. (Instagram)

Esposin, SEMARANG — Congyang yang dikenal sebagai minuman keras atau miras dari Semarang, Jawa Tengah, disebut-sebut memiliki rasa yang manis dan kecut.

Keberadaan Congyang ini juga diklaim lebih elegan dibanding Ciu dari Sukoharjo, Jawa Tengah. Hal ini dikarenakan Congyang dijual dalam botol kaca yang diberi label bergambar tiga orang berpakain tradisional Tiongkok.

Advertisement

Berbeda dengan Congyang, Ciu Sukoharjo biasanya dijual hanya dalam botol mineral.

Rasa Congyang dari Semarang ini manis di awal dan kecut di ujung. Ternyata hal ini disebabkan fermentasi beras yang menjadi bahan utama pembuatan minuman keras.

Baca Juga:  Naik Gunung Lawu Dilarang Kenakan Pakaian Mrutu Sewu, Apa Itu?

Advertisement

Sejarah keberadaan minuman Congyang ini tak terlepas dari sosok warga keturunan Tionghoa, Koh Tiong, yang tinggal di kawasan Wotgandul, Pecinan, Kota Semarang, pada tahun 1980 silam.

Sebagai minuman yang lahir di kawasan Pecinan, beberapa menyebut Congyang sebagai produk akulturasi budaya Tionghoa di tanah Jawa, khususnya Kota Semarang.

Baca Juga: Lagi Viral! Ada Soto Balungan dan Soto Goreng di Solo, Pernah Coba Lur?

Advertisement

“Semarang itu dulu merupakan kota pelabuhan yang punya jaringan perdagangan hingga China, sama seperti Lasem dan Tuban. Nah, fermentasi itu, kemudian tradisi orang China, yaitu Congyang. Nama Congyang kala itu juga lebih dikenal dibanding minumal beralkohol lainnya,” ujar Pengamat Sejarah dari Universitas Negeri Semarang (Unnes), Wasino, kepada Esposin, Rabu (22/6/2022).

Minuman ini kali pertama diproduksi di sebuah rumah, yang letaknya dekat dengan Kelenteng Siu Hok Bio di Jalan Wotgandul.

Baca Juga:  Pemotor Tak Pakai Helm Lewat Depan Pos Polisi, Langsung Difoto Pak Pol!

Congyang yang memiliki rasa manis dan kecut ini dikemas dalam botol dengan diberi label kertas yang bergambar tiga orang berpakaian tradisional Tionghoa. Atas dasar itu pulalah, banyak yang kemudian menyebut Congyang sebagai minuman Cap Tiga Orang atau Cap Tiga Dewa

 

Advertisement
Nugroho Meidinata - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif