regional
Langganan

Punya Prestasi Internasional, Siswa di Semarang Gagal Diterima PPDB SMP Negeri - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Fitroh Nurikhsan  - Espos.id Jateng  -  Jumat, 5 Juli 2024 - 19:48 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi PPDB Kota Semarang 2024. (Freepik.com)

Esposin, SEMARANG -- Berbagai kasus ketidakpuasan masyarakat terhadap proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) terus bermunculan. Kali ini kasus itu datang dari orang tua atau wali murid asal Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), yang mengaku kecewa anaknya tidak diterima dalam PPDB SMP Negeri Kota Semarang 2024 meskipun memiliki prestasi bertaraf internasional.

Orang tua siswa berprestasi itu, Dimas Kurniadi, menuturkan anaknya, Lucky Ananta, gagal diterima melalui jalur prestasi pada PPDB SMP Negeri Kota Semarang 2024. Padahal, sang anak memiliki prestasi bertaraf internasional dengan menjuarai lomba paaduan suara di Bali pada 2023 lalu.

Advertisement

Bahkan, Dimas mngaku data prestasi sang anak itu telah diunggah dalam website sang juara milik Pemkot Semarang guna mendaaftar PPDB di SMPN 45 Semarang melalui jalur prestasi.

“Awal-awal nilai anak saya masuk. Yang kami kagetkan di hari terakhir pendaftaran PPDB saya cek poinnya plus tiga, tiba-tiba berkurang menjadi 2,5," ujar Dimas kepada Esposin, Jumat (5/7/2024).

Setelah tahu ada perubahan poin tersebut, Dimas bergegas mengadu ke SMPN 45 Kota Semarang. Meski demikian, pihak sekolah tidak bisa merespons aduan orang tua murid itu dan meminta menanyakan langsung ke Disdik Kota Semarang.

Advertisement

“Tetap saya tunggu padahal hari itu hari terakhir pendaftaran PPDB. Kemudian jam 8 malam baru ada respons dan jawabannya ada proses downgrade dari Disdik yang awalnya sertifikat internasional dianggap Disdik sebagai sertifikat negara sahabat,” ungkapnya.

Juknis PPDB

Lantaran tahu di petunjuk teknis atau juknis PPDB bahwa sertifikat internasional bernilai tiga. Dimas pun ngotot minta penjelasan soal regulasi kenapa nilai prestasi internasional sang anak bisa turun.

Terlebih, pengurangan poin itu membuat anaknya, Lucky Ananta, tergeser atau terlempar dalam daftar siswa yang lolos pada PPDB jalur pretasi di SMPN 45 Semarang. “Sebenarnya tidak masuknya tipis, selisihnya koma doang. Tapikan nilai nol koma lima ini sangat penting untuk penentuan kelolosan anak saya,” bebernya.

Lelaki asal Kelurahan Pesantren, Kecamatan Mijen, ini sangat menyesalkan pengurangan poin terhadap piagam internasional anaknya. Hal itu dikarenakan dirinya memahami perjuangan anaknya untuk meraih prestasi itu.

Advertisement

Kini Dimas tidak bisa berbuat apa-apa mengingat jadwal PPDB tingkat SMP sudah ditutup dan memasuki tahap daftar ulang. Dia juga sudah melaporkan kasus tersebut ke Ombudsman Jawa Tengah. Jika memang anaknya tidak mendapat keadilan atas permasalahan tersebut. Dia sudah legawa dan mendorong anaknya masuk ke sekolah swasta.

Sementara itu, Ketua PPDB Kota Semarang 2024, Erwan Rachmat, saat dihubungi Esposin mengaku masih berada di luar kota. Oleh karenanya, ia pun belum bisa memberikan keterangan secara terperinci terkait kasus yang dihadapi siswa asal Mijen yang terlempar dari jalur prestasi PPDB di SMPN 45 Semarang. Meski demikian, Erwan berjanji akan memberikan keterangan secara resmi dan terperinci terkait kasus tersebut pada Senin (8/5/2024).

Advertisement
Imam Yuda Saputra - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif