regional
Langganan

Puluhan Kiai NU Bertemu di Tebuireng Jombang, Minta PBNU Perbaiki PKB - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Newswire  - Espos.id Jatim  -  Senin, 12 Agustus 2024 - 22:38 WIB

ESPOS.ID - Sejumlah kiai saat pertemuan di Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (12/8/2024). (ANTARA/HO-PBNU)

Esposin, JOMBANG – Sebanyak 60 kiai sepuh dan pengasuh pondok pesantren dari berbagai daerah berkumpul di Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (12/8/2024). Pertemuan itu membahas mengenai hubungan Nahdlatul Ulama (NU) dan Partai Kebnagkitan Bangsa (PKB) yang akhir-akhir ini tidak akur.

Wakil Ketua Umum PBNU, Amin Said Husni, mengatakan pertemuan ini digelar sebagai ajang silaturahmi antara Rois Syuriah PWNU se-Indonesia untuk menindaklanjuti penugasan yang diberikan oleh PBNU untuk mendalami terkait hubungan NU dan PKB.

Advertisement

“PBNU melalui tim panel yang dibentuk telah mengundang beberapa narasumber yang kami mohonkan informasi atau data pengalaman yang dberikan beliau dan proses pendalaman masih berlangsung,” kata dia, Senin.

Dalam pertemuan itu, puluhan kiasi yang hadir meminta agar PBNU segera mengambil langkah strategis dalam upaya perbaikan PKB ke depan. Pertemuan tersebut dipimpin tim Pansus PKB (tim bentukan PBNU) yakni Anwar Iskandar dan Amin Said Husni.

Advertisement

Dalam pertemuan itu, puluhan kiasi yang hadir meminta agar PBNU segera mengambil langkah strategis dalam upaya perbaikan PKB ke depan. Pertemuan tersebut dipimpin tim Pansus PKB (tim bentukan PBNU) yakni Anwar Iskandar dan Amin Said Husni.

"Bisa saya simpulkan ada dua kesepakatan dalam pertemuan ini. Pertama para kiai sepakat bahwa antara PBNU dan PKB memiliki hubungan ideologis, historis, politis, organisatoris dan kultural,” kata Anwar Iskandar saat membacakan hasil kesepakatan di Jombang.

Kesepakatan kedua, kata dia, para kiai meminta PBNU segera mengambil langkah strategis dalam rangka perbaikan PKB ke depan.

Advertisement

Amin Said Husni menambahkan, karena didirikan PBNU maka kepengurusan PKB mulai level DPP hingga bawah semestinya hampir sama dengan struktur di NU.

"Ada rois syuriah di PKB dinamakan dewan syuro. Ada tanfidziyah di PKB dinamakan dewan tanfidz. Hanya beda nama dikit, tapi fungsinya hampir sama,” kata Amin yang dikutip dari Antara.

Ia menambahkan, saat ini fungsi dewan syuro telah dikebiri di PKB, padahal dewan syuro harusnya menjadi penentu utama partai.

Advertisement

“Dulu sama dengan NU, malah calon ketua dewan tanfidz harus seizin dewan syuro. Tapi sekarang ketua dewan tanfidz penunjukan DPP yang dalam hal ini ketua umum," kata dia.

Pihaknya menambahkan keputusan organisasi harusnya juga sama dengan NU yakni harus ada tandatangan empat orang yakni ketua dewan syuro, sekretaris dewan syuro dan ketua tanfidz serta sekretaris tanfidz.

"Tapi sekarang, dewan syuro tidak lagi harus menandatangani semua keputusan partai," ujar dia.

Advertisement

Para kiai yang hadir di Tebuireng, Jombang, ini juga mengungkapkan beberapa fakta bahwa PKB memang sudah terlalu jauh meninggalkan NU.

"Padahal dulu kami di bawah mendirikan PKB itu musuhnya kader partai lain dan diancam carok, tapi kini mereka seakan tidak lagi butuh NU," kata dia.

Di tempat terpisah, puluhan anggota dewan syuro dan mantan Dewan Syuro PKB se-Jawa juga berkumpul. Mereka ditemui langsung Amin Said Husni. Mereka mengadu ke PBNU karena selama ini peran Dewan Syuro di PKB ditiadakan.

“Saya bicara dan mengobrol dengan teman-teman Dewan Syuro di Jawa Barat. Kami hanya berfungsi pengawasan dan terbatas,” kata Wakil Ketua Dewan Syuro PKB Cirebon Lutfi Andalusie.

Untuk itu, dirinya dengan puluhan anggota dewan syuro lainnya mengadu ke PBNU. Dengan itu diharapkan segera ada perbaikan di tubuh PKB. “Kami menginginkan PBNU mengambil langkah-langkah kongkret,” kata Lutfi.

Hasil dari pertemuan di Pesantren Tebuireng, Jombang dan pertemuan di Hotel Yusro selanjutnya disampaikan ke PBNU.

Adapun pertemuan di Pesantren Tebuireng, Jombang, dihadiri para kiai, di antaranya Pengasuh Pesantren Lirboyo Kediri K.H. Anwar Manshur, pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang K.H. Abdul Hakim Mahfudz serta para Rais Syuriah PCNU maupun kiai pesantren dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan.

Advertisement
Abdul Jalil - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif