by Abdul Hamied Razak Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Jumat, 10 Mei 2013 - 17:05 WIB
JOGJA—Program Legislasi Daerah (Prolegda) 2013 diprediksi sulit mencapai target. Pasalnya, dari total 25 prolegda, hingga triwulan kedua ini baru tiga Raperda yang dibahas.
Ketiga Raperda yang dimaksud meliputi Raperda Pengelolaan Barang Daerah, Raperda ASI Ekslusif dan Raperda Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik. Akibatnya, penyerapan anggaran setahun untuk membahas 25 raperda tersebut hingga April tidak sampai 10%. Padahal, total anggaran yang disediakan untuk pembahasan seluruh Raperda selama setahun sebesar Rp1,5 miliar.
Hal itu berbanding terbalik bila dibandingkan kinerja DPRD Kota Jogja pada tahun sebelumnya di mana Januari-Mei penyerapan anggarannya mencapai 30%. Meskipun penyerapan anggaran tahun lalu itu diselingi kegiatan kunjungan kerja Dewan ke beberapa lokasi.
“Kami pesimistis, bila kondisi ini tidak berubah maka 25 Raperda yang sudah masuk kegiatan kerja anggota Dewan, dapat dibahas seluruhnya hingga akhir tahun,” jelas Kepala Bagian Perundang-Undangan Sekretaris DPRD Kota Jogja Bambang Agung saat ditemui Harian Jogja, Jumat (10/5) di kantornya.
Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPRD Kota Jogja, Ervian Pramunadi tidak memungkiri jika akfititas pencalonan sebagai anggota legislatif untuk Pemilu 2014 mengganggu kinerja Dewan. Begitu juga dengan Ketua DPRD Kota Jogja Henry Kuncoroyekti yang mengakui pembahasan prolegda di triwulan pertama ini kurang maksimal. Apalagi, imbuh Henry, tahun ini merupakan tahun politis di mana banyak agenda politik yang digelar oleh setiap partai pengusung.