regional
Langganan

PROGRAM BERAS DAERAH : Gapoktan Kulonprogo Khawatir Suplai Tak Penuhi Target - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Switzy Sabandar Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Minggu, 3 Agustus 2014 - 03:31 WIB

ESPOS.ID - Pembagian beras untuk rakyat miskin (raskin) merupakan salah satu upaya menanggulangi kemiskinan. (JIBI/Solopos/Dok.)

Harianregional.com, KULONPROGO—Gabungan Kelompok Tani (gapoktan) di Kulonprogo khawatir tidak memenuhi target jumlah beras yang disetor ke Bulog Divre Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk program beras daerah (rasda).

Hal ini disebabkan, jumlah beras yang disetor dari gapoktan ke Bulog Divre pada musim tanam pertama (MT I) hanya berkisar 1.300 ton. Program rasda adalah program penyaluran beras untuk warga miskin.

Advertisement

Sementara dalam nota kesepahaman yang dibuat pada awal tahun antara Bulog Divre DIY, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo, dan tujuh gapoktan menyebutkan sampai dengan akhir 2014 akan menyuplai beras sebanyak 3.600 ton.

Ketua Gapoktan Panca Manunggal Sogan Margiono mengungkapkan suplai beras ke Bulog Divre DIY sudah dilakukan pada MT I sekitar 370 ton. Diakuinya jumlah tersebut relatif mendekati jumlah yang disepakati dalam nota kesepahaman, yakni 400 ton per tahun.

Namun ia tidak terlalu yakin suplai beras pada MT II dapat menutup kekurangan, mengingat serangan hama dan cuaca yang berakibat pada penurunan produksi padi hingga 40%.

Advertisement

“Biasanya gapoktan juga mengambil beras dari kelompok tani yang berada di sekitarnya, untuk menutupi kekurangan,” jelasnya, Jumat (1/8/2014).

Dipaparkannya, selain persoalan penurunan produksi, gapoktan juga terkendala dalam pengeringan gabah karena hanya mengandalkan sinar matahari. “Jadi kalau hujan terus ya petani repot,” imbuh dia.

Saat dimintai konfirmasi, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kulonprogo Bambang Tri Budi Harsono mengatakan masih akan membahas persoalan tersebut kepada Bulog Divre DIY dan gapoktan yang menandatangani nota kesepahaman.

Advertisement

Ia membenarkan jika suplai beras selama MT I baru mencapai 1.300 ton. “Tapi kami usahakan akan memenuhi target sebelum Oktober,” tegasnya. Bambang Tri enggan berspekulasi tentang kemungkinan suplai rasda tidak memenuhi target.

Dalam perjanjian kesanggupan pengadaan beras miskin antara gapoktan dengan Bulog Divre DIY, yang disaksikan Bupati Kulonprogo beberapa waktu lalu disebut kesanggupan tiap gapoktan berbeda-beda.

Gapoktan Panca Manunggal dari Sogan Wates misalnya menyuplai beras 400.000 kilogram per tahun, sementara Gapoktan Makmur Sejahtera dari Kalisoka Tuksono Sentolo memberikan 1.200 ton per tahun.

Advertisement
Nina Atmasari - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif