by Yesaya Wisnu - Espos.id Jateng - Minggu, 19 September 2021 - 09:33 WIB
Esposin, BATANG – Kesuksesan Wihaji, pria asal Sragen yang menjabat sebagai Bupati Batang patut diapresiasi. Dia menjabat sebagai Bupati Batang untuk periode 2017-2022 bersama Suyono sebagai wakil bupati.
Mengutip Batangkab.go.id, Sabtu (18/09/2021), Wihaji merupakan putra daerah Kabupaten Sragen yang lahir pada 22 Agustus 1976. Putra pertama dari empat bersaudara pasangan Parijiyo dan Parmiatun ini rupanya merupakan cucu dari salah satu Abdi Dalem Magkunegaran Solo.
Wihaji merupakan alumnus sekolah bergengsi di Solo, yaitu MTsN 1 dan MAN 1 Surakarta. Dia melanjutkan kuliah di jurusan Pendidikan Agama Islam, Faklutas Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agala Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
Baca Juga: KLHK Pantau Keberadaan Macan Tutul di Pegunungan Lasem Rembang
Baca Juga: KLHK Pantau Keberadaan Macan Tutul di Pegunungan Lasem Rembang
Selama masa studinya, Wihaji dikenal aktif menjadi pemimpin berbagai organisasi. Bahkan dia pernah menjadi Ketua Kelompok Studi Mahasiswa Fakultas (KSMF) yang pada waktu itu sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan intelektual bagi mahasiswa.
Setelah menyelasaikan studi S1-nya, Wihaji hijrah ke Jakarta dan tetap beraktivitas di organisasi mahasiswa tingkat pusat. Hingga akhirnya dirinya menikah dengan istrinya sekarang, Uni Kuslantasi. Pada tahun 2008 dirinya berhasil menyelsaikan program studi S2 di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), jurusan Manajemen Lingkungan.
Hasil Pilkada tersebut diluar dugaan karena pasangan Wihaji dan Suyono unggul dengan memperoleh suara sebesar 56,6 persen.Pasangan itu mengungguli tiga paslon lain, termasuk koalisi parpol besar, seperti PDIP dan Gerindra yang hanya memperoleh 26 persen suara.
Setelah dilantik pada tahun 2017, rekam jejak Wihaji selama 4 tahun terakhir ini sebagai Bupati Kabupaten Batang dinilai berhasil memberikan harapan masa depan Jawa Tengah dan Indonesia karena dirinya berhasil menarik investor dari dalam dan luar negeri melalui pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).
Baca Juga: Istana Konglomerat Pertama Asia Tenggara di Semarang Kini Jadi Perkantoran, Ini Lokasinya!
Investor luar negeri yang berhasil dia gaet, di antaranya dua perusahaan raksasa dari Korea Selatan dan Swiss yang menanamkan modal di kabupaten yang berlokasi di jalur pantura tersebut. Hal ini menjadi upaya untuk memulihkan perekonomian Kabupaten Batang terdampak karena pandemi Covid-19 yang telah melanda Indonesia selama 1,5 tahun ini.
Kemudahan izin investasi dan transparasi menjadi satu strategi kerja, sehingga realisasi investasi di Kabupaten Batang mampu mengungguli daerah lain di Jawa Tengah. Berdasarkan data realisasi Laporan Kegiatan Penamaman Modal (LKPM) oleh periusahaan yang tercatat di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batang, nilai investasi mencapai lebih dari Rp 9 triliun. Hal ini membuat Kabupaten Batang masuk dalam peringkat pertama di Jawa Tengah dalam pemulihan perekonomian di Jawa Tengah.
Pencapaian lain Wihaji, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indek Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Batang mulai tahun 2017 hingga 2020 menunjukan tren positif, yakni dari angka 67,35 menjadi 68,65. Bahkan, dia mampu menekan angka kemiskinan hingga 9,13 persen dari sebanyak 81.510 jiwa pada tahun 2017 turun menjadi 70.570 jiwa pada tahun 2020.