by Arif Wahyu Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Jumat, 4 Januari 2013 - 11:56 WIB
GALUR—Sebuah pintu air yang berfungsi sebagai pengatur debit air di Sungai Gonzairo, Desa Banaran, Galur mangkrak. Katup penutup dan pembuka aliran air pada sarana pengairan itu sama sekali tidak dapat difungsikan padahal peranan pintu air itu sangat vital.
Selain sebagai sarana pengatur pengairan pada sawah petani, keberadaannya juga amat penting mencegah luberan air apabila sungai meluap. Tidak berfungsinya pintu pengairan itu sebenarnya sudah berlangsung cukup lama. Hanya saja Dinas Pengairan Kulonprogo yang memiliki kewenangan terhadap bangunan ini terkesan menutup mata.
Pemerintah Desa Banaran telah berulang kali melaporkan kondisi itu ke dinas. Namun tak sekali pun laporan itu digubris. "Harapan kami segera ada realisasi perbaikan katub-katub pada pintu pengairan. Pasalnya, dengan tak dapat berfungsinya pintu air itu sawah-sawah yang berada di sekitarnya selalu terendam air," ujar Kepala Desa Banaran, Dwi Haryanto kepada Harian Jogja, Jumat (4/1/2013).
Mangkraknya pintu air itu juga berimbas menumpuknya sampah eceng gondok yang dibawa aliran sungai. "Pintu air tidak bisa buka secara otomatis. Jadi sampah-sampah, termasuk eceng gondok hanya menumpuk di saluran pintu air itu. Akibatnya justru air tidak bisa semakin mengalir," tandasnya.