Kanalsemarang.com, PURBALINGGA-Pelanggaran netralitas pegawai negeri sipil, pejabat, dan perangkat desa paling menonjol selama kampanye Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga 2015, kata anggota Panitia Pengawas Pemilihan Purbalingga Thofikkur Rokhman.
"Dari pantauan kami, yang paling menonjol adalah netralitas seperti yang terakhir dilaporkan melibatkan kepala desa," katanya di Purbalingga, Jawa Tengah, Kamis (5/11/2015).
Bahkan, kata dia, satu kasus pelanggaran netralitas yang sempat booming melibatkan Penjabat Gubernur Kalimantan Utara Triyono Budi Sasongko yang juga Bupati Purbalingga periode 2000-2005 dan 2005-2010.
Dalam hal ini, lanjut dia, Triyono Budi Sasongko yang merupakan ayahanda Calon Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi melakukan kampanye di sejumlah perusahaan di Purbalingga.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa selama masa kampanye, PNS di Purbalingga mulai terkotak-kotak dengan diarahkan untuk mendukung pasangan calon bupati dan calon wakil bupati tertentu.
"Saya memantau terus perkembangannya. Bahkan, kegiatannya [kegiatan untuk mengarahkan dukungan] dilakukan di luar Purbalingga," katanya.
Terkait dengan jumlah pelanggaran selama masa kampanye, dia mengatakan bahwa hal itu sebenarnya relatif banyak terjadi. Namun, yang telah dilaporkan ke Panwas Purbalingga baru 13 kasus.
Sementara itu, yang telah sampai di Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu), kata dia, sebanyak lima pelanggaran.