regional
Langganan

PERTANIAN KULONPROGO : Kelengkeng Direkayasa agar Berbuah Sepanjang Tahun, Mungkinkah? - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Sekar Langit Nariswari Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Selasa, 13 Desember 2016 - 12:20 WIB

ESPOS.ID - Potensi tanaman kelengkeng di Desa Banjaroyo, Kalibawang dipandang bisa meningkatkan daya tarik agrowisata daerah, Rabu(7/12). (Harian Jogja/Sekar Langit Nariswari)

Pertanian Kulonprogo diharapkan mendukung pariwisata

Harianregional.com, KULONPROGO-Tanaman kelengkeng disiapkan menjadi daya tarik agrowisata Kalibawang menyusul rencana pengembangan kawasan wisata Borobudur. Pemerintah daerah menergetkan tanaman buah ini bisa dipanen sepanjang tahun guna mengakomodiasi wisatawan.

Advertisement

Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kulonprogo, Bambang Tri Budi Harsono mengatakan kelengkeng akan mendampingi durian sebagai potensi buah di Kalibawang. “Ketika luasannya memadai maka bisa diatur waktu panennya,” ujarnya ada Senin (12/12/2016).

Nantinya, tanaman tersebut akan diberikan hormon pemacu pertumbuhan bunga dan buah.

Selain itu, tanaman tersebut juga akan diberikan vitamin khusus sehingga bisa berbuah sesuai estimasi waktu. Karena itu, setiap kawasan bisa memiliki jadwal panen yang saling berkesinambungan.

Advertisement

Bambang menyebutkan jika teknologi tersebut selama ini telah diterapkan oleh para petani buah di Kalibawang, khususnya petani durian. Selama ini, kelengkeng sendiri sudah banyak dibudidayakan di Desa Tawangsari, Pengasih. Pemerintah juga teah memberikan fasilitas bibit hingga 3000 bibit per tahun.

Kalibawang sendiri akan menjadi kecamatan yang dilalui jalur Bedah Menoreh yang menguhubungkan Bandara Temon dan Borobudur. Selain kelengkeng, agrowisata Kalibawang memiliki potensi buah durian, rambutan, dan salak. Bambang mengatakan kebutuhan pengembangan potensi agrowisata memang harus disesuaikan dengan kedatangan wisatawan sepanjang tahun.

Sementara itu, Camat Kalibawang, Hendri Usdiarkan menjelaskan jika sejumlah pengembangan telah dilakukan merespon masuknya daerah menjadi wilayah pengembangan wisata Borobudur.

Advertisement
Advertisement
Nina Atmasari - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif