by Endro Guntoro Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Minggu, 20 Januari 2013 - 20:40 WIB
Saat ini pengiriman bahan mentah kayu lokal seperti jati untuk memenuhui kebutuhan produksi mebelair luar daerah sulit ditekan.
Anggota badan legislatif (baleg) DPRD Gunungkidul YB Agung Nugraha mengatakan tingginya pengiriman bahan mentah kayu ke luar daerah bisa membuat lahan kritis.
Menurut Agung, pengiriman kayu jati berbentuk bahan mentah tidak memberikan efek luas untuk kesejahteraan masyarakat lantaran perusahaan mebelair skala menengah dan besar justru produksi di luar Gunungkidul.
“Ini menempatkan kita masyarakat Gunungkidul hanya menjadi penonton dan penjual kayu sajar,” tambah politisi Gerindra ini.
Warga Semanu, Suparno ditemui terpisah, mengaku menjual lima pohon kayu jati di lahan pekarangan dengan harga mencapai jutaan rupiah kepada seorang pedagang. Diakui Suparno bagi warga Gunungkidul tanaman jati masih sebatas menjadi ‘tabungan’ yang sewaktu-waktu dapat cepat dijual kepada pedagang manakala ada kebutuhan mendesak.