by Sunartono Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Kamis, 27 April 2017 - 10:55 WIB
Penataan Malioboro tentang toilet bawah tanah
Harianregional.com, JOGJA -- Pelaksana proyek menyiapkan daya tampung limbah toilet bawah tanah hingga mencapai 28 meter kubik. Sumber kebutuhan air akan diambilkan dari PDAM Kota Jogja dengan tidak membuat sumur dalam.
Baca Juga : PENATAAN MALIOBORO : Daya Tampung Toilet Bawah Tanah 28 meter Kubik Limbah Per Hari
Koordinator Pelaksana Lapangan PT Soyuren Indonesia Wintawan Alka Putranto memastikan, air bersih yang digunakan bukan dari sumur dalam. Melainkan menggunakan instalasi PDAM. Total kebutuhan air per harinya akan menyesuaikan dengan kebutuhan maksimal daya tampung air limbah.
Air bersih dari instalasi PDAM langsung masuk ke dalam clean water groundtank. Selanjutnya terhubung dengan instalasi kebutuhan air di toilet. Kemudian air limbah dari toilet tersebut masuk ke dalam tiga penampungan terdiri atas urinoir, closet dan washtafle.
Khusus untuk penampungan closet dan urinoir kemudian masuk ke dalam penampungan instalasi pembuangan air limbah (IPAL) berukuran 2 x 4 meter. Sedangkan limbah dari washtafle masuk ke dalam bak penampungan biasa. Selanjutnya kedua penampungan ini dioleh dengan sistem bakteri pengurai, sehingga airnya jernih. Proses ini akan menggunakan pompa yang dipasang di paling pojok selatan bangunan sisi barat.
"Setelah melalui pengolahan, langsung terhubung dengan kran di taman sehingga bisa untuk menyiram tanaman," imbuh dia, Rabu (26/4/2017).