regional
Langganan

PEMILU 2014 : Bupati Hasto Minta Warga Tak Berkata "Wani Piro" - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Arief Wahyudi Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Kamis, 16 Januari 2014 - 15:29 WIB

ESPOS.ID - Foto ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Harianregional.com, KULONPROGO—Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo mewanti-wanti agar warga Kulonprogo tidak membiasakan budaya "wani piro" dalam masa-masa jelang Pemilu 2014 nanti.

Hasto khawatir kebiasaan tersebut akan semakin mengakar kuat sehingga melahirkan generasi yang serba materialistis.

Advertisement

Pernyataan orang nomor satu di Kota Binangun tersebut mengemuka setelah dalam beberapa kali kesempatan dia mendapati fakta mencengangkan akibat terbiasanya masyarakat menerima amplop suap dari calon legislator yang ingin melenggang ke kursi dewan.

Dia menyimpan cerita menggelitik dalam beberapa kali kesempatan mengunjungi agenda Pemkab di pelosok-pelosok Kulonprogo. Terakhir, Hasto dibuat tercengang saat menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan rumah susun di Desa Triharjo, Kecamatan Wates beberapa waktu lalu.

Advertisement

Dia menyimpan cerita menggelitik dalam beberapa kali kesempatan mengunjungi agenda Pemkab di pelosok-pelosok Kulonprogo. Terakhir, Hasto dibuat tercengang saat menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan rumah susun di Desa Triharjo, Kecamatan Wates beberapa waktu lalu.

Di situ dia melihat sejumlah anak-anak datang dalam acara peresmian. Sebelumnya, anak-anak tersebut melambaikan tangan dan berebut menyalami bupati.

Hasto sempat merasa bangga saat itu karena dia ternyata cukup populer di kalangan anak-anak, tidak sebatas orang dewasa saja yang mengenalnya.

Advertisement

Betapa terkejut Hasto saat sudah selesai salaman dengan anak-anak itu. Dia sempat mendengar ungkapan kekecewaan dari sejumlah anak-anak tadi.

"Mereka bilang, loh kok ora diwenehi amplop yo," papar Hasto menceritakan. Kebetulan saat itu memang dia tidak membagi-bagi uang untuk anak-anak itu. Kontan saja fakta itu membuat bupati tercengang dan mengelus dada.

Hasto menyebut hal tersebut sebagai imbas masyarakat telah terkontaminasi dengan budaya wani piro dalam setiap pesta demokrasi.

Advertisement

Sebagai sosok dokter spesialis opsgyn, Hasto menyebut janin yang ada dalam kandungan akan mewarisi sifat orangtuanya yang selalu memanfaatkan momen Pemilu untuk mencari amplop dari Caleg.

"Perilaku orangtua, terutama seorang ibu akan sangat berpengaruh pula bagi perilaku si anak kelak ketika sudah lahir. Jadi jangan diajari dengan hal-hal yang buruk," pesannya.

Selasa (14/1/2014) lalu, Hasto kembali mengungkapkan keprihatinannya menyikapi merebaknya budaya materialistis dalam masyarakat setiap pesta demokrasi.

Advertisement

"Tahun politik bebaskan dari pengaruh demokrasi “wani piro”. Generasi harus dibentengi akhlaq dan mentalnya agar tidak rusak. Semua ini agar nanti jika menjadi pejabat jangan hanya pandai politik “tuku swara, ngeres dan nylekuthis” , imbuhnya saat memberikan pembinaan dalam Musda TKA-TPA yang digelar oleh Badko TKA-TPA Kabupaten Kulon Progo di Gedung Kaca.

Advertisement
Nina Atmasari - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif