by Aries Susanto Jibi Solopos - Espos.id Regional - Sabtu, 18 April 2015 - 11:05 WIB
Madiunpos.com, KOTA MADIUN – Ratusan warga Kelurahan Winongo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun tumplek blek di jalan raya di kelurahan setempat, Jumat (17/4/2015) malam.
Di sana, mereka duduk bersama, menyimak pemaparan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Madiun, Maidi tentang perkembangan Kota Madiun selama dua periode kepemimpinan Walikota Bambang Irianto.
“Bapak-ibu semua, sekarang Kota Madiun sudah sangat maju. Ada hotel berbintang, ada mal, anak-anak kita sekolahkan gratis, banyak kampus berdiri, dan pengangguran berkurang,” ujar Maidi malam itu.
Perhatian warga Winongo malam itu terpusat pada pemaparan Sekda. Ratusan pasang mata tertuju pada sebuah layar lebar berisi gambar, foto, dan video. Di sana, satu persatu gambar muncul satu persatu, berkisah tentang pembangunan Kota Brem yang sangat mencolok.
“Nah, itu adalah simbok-simbok yang melek teknologi. Sekarang, simbok-simbok pun bisa nginap di hotel berbintang lo,” tawar Maidi seraya menunjukkan sebuah gambar tentang simbok-simbok berkain jarik. Warga pun langsung tergelak tawanya.
Tentu saja, pemaparan Maidi itu sekadar untuk menunjukkan betapa pembangunan Kota Madiun saat ini sangat pesat. Investor, kata dia, berdatangan tanpa rasa waswas. Prestasi warga juga tak henti mengalir.
“Jumlah invetasi yang masuk ke Kota Madiun kini mencapai Rp3 triliun,” ujarnya.
Malam itu, Maidi juga mengulas sejumlah keberhasilan pemkot dalam mengelola sumber daya air. Di tangan pemkot, jelasnya, air PDAM tak hanya disambungkan ke rumah-rumah untuk kebutuhan sehari-hari rumah tangga.
“PDAM Kota Madiun ini terbaik se-Indonesia karena disulap menjadi air kemasan bermerek siap minum,” paparnya yang disambut tepuk tangan hadirin.
Ya malam itu, memang menjadi ajang sosialisasi keberhasilan pembangunan Pemkot tanpa cela. Selain dihadiri Walikota serta sejumlah pejabat bawahannya, acara berbalut rileks malam itu juga dihadiri sejumlah anggota DPRD, termasuk Ketua DPRD Istono.
Warga dan pejabat di sana bisa saling bertemu, saling menyapa, menyampaikan harapan, dan keluh kesahnya. Dan tentu saja mereka menikmati makanan kebanggaan Wong Madiun yang melegenda, yakni nasi pecel.