by Yesaya Wisnu - Espos.id Jateng - Senin, 24 Mei 2021 - 13:06 WIB
Esposin, PATI -- Walaupun pusat Kerajaan Majapahit terletak di Mojokerto, Jawa Timur, namun Kabupaten Pati, Jawa Tengah menyimpan peninggalan kerajaan adikuasa itu. Pintu Gerbang Majapahit merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit di Bumi Mina Tani.
Melansir situs Liputan6.com, Senin (24/5/2001), Pintu Gerbang Majapahit ini terletak di Desa Muktiharjo, Kecamatan Margorejo atau 4 km arah barat laut Kota Pati. Menurut legenda yang berkembang, pintu ini awalnya diambil alih oleh Raden Bambang Kebonyabrang sebagai syarat agar diakui sebagai anak Sunan Muria.
Sunan Muria memang sempat meragukan Kebonyabrang yang tidak disertai Ki Ageng Sebo Manggolo itu sebagai putranya. Sebab sejak kecil, Bambang diasuh oleh kakeknya, Ki Ageng Sebo Menggolo dan dididik berbagai ilmu kesaktian.
Baca Juga : Waduk Peninggalan Kolonial Ini Jadi Wisata Terkenal di Pati
Sunan memerintahkan Kebonyabrang mengambil pintu gerbang Majapahit untuk menguji kesaktiannya. Pintu itu nantinya digunakan sebagai gerbang bagi masjid di Gunung Muria. Kebonyabrang berhasil mengambil pintu gerbang namun hanya mampu membawanya hingga Desa Muktiharjo.
Kendati begitu, sejumlah kalangan masih meragukan keasilian cerita legenda pintu gerbang Majapahit ini. Sebab, sebagai kerajaan besar, para penguasa kerajaan tidak akan mengizinkan pintu gerbangnya dibawa. Kendati demikian, kontroversi legenda keberadaan pintu gerbang ini ternyata mampu memancing kunjungan wisatawan ke lokasi tersebut.
Melansir situs kemendikbud.go.id, Pusat pemerintahan Mahapahit masa lalu memang selalu berpindah-pindah dan tidak ada catatan yang menunjukan Pati sebagai salah satunya. Namun perlu digarisbawahi, bahwa Majapahit merupakan kerajaan besar di Nusantara yang juga memegang peran penting dalam perdagangan.
Baca Juga : Mau ke Puncak Bukit Pandang Pati? Lewati Dulu 200 Anak Tangga
Majapahit juga merupakan kerajaan maritim karena posisinya berada di tengah jalur pelayaran Nusantara, yaitu berada di antara timur dan barat. Rempah-rempah menjadi barang komoditas utama dalam perdagangan di Majapahit yang sangat populer saat itu. Maka tak heran, Majapahit menguasai seluruh area Pelabuhan di pesisir utara, termasuk Pati.
Pintu yang saat ini berdiri di balik instalasi kaca dan dilindungi pagar yang dibangun mengelilinginya adalah salah satu saksi penting kejayaan Nusantara di masa lalu yang ditemukan di Kabupaten Pati dan telah terverivikasi sebagai cagar budaya sejak April 2018.
Wisata yang ditawarkan dari Pintu Gerbang Majapahit di Pati ini adalah wisata alam pemandangan di sekitar lokasi. Di tempat ini banyak spot-spot menarik untuk berswafoto bagi para pengunjung. Selain itu, di tempat ini juga disuguhkan sebuah seni peradaban yang tinggi, sejarah nusantara yang kisahnya bisa menjadi teladan.
Baca Juga : Soimah Ungkap Kenangan Ketempelan Sisik Ikan di Pati
Pintu Gerbang Majapahit merupakan salah satu peninggalan sebuah emporium di Jawa yang menjadi pusat peradaban Nusantara, mulai dari Raden Wijaya hingga Prabu Wijaya V. Kerajaan Majapahit sendiri konon mengalami kejatuhan setelah adanya invasi Kerajaan Islam di Demak. Raden Patah menjadi panglima perang dari Kerajaan Demak yang berhasil menumpaskan kejayaan Majapahit pada tahun 1479.