regional
Langganan

Naik Signifikan, Pedagang Pujasera Ngaliyan Semarang Keluhkan Biaya Sewa Lahan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Fitroh Nurikhsan  - Espos.id Jateng  -  Selasa, 10 September 2024 - 23:14 WIB

ESPOS.ID - Potret pintu masuk ke area Pujasera Jaya Makmur yang berlokasi disamping kantor Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. Selasa (10/9/2024) (Solopos.com/Fitroh Nurikhsan)

Esposin, SEMARANG — Paguyuban pedagang Pujasera Jaya Makmur Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, mengeluhkan perubahan biaya sewa lahan yang dianggap mengalami kenaikan secara signifikan.

Ketua Paguyuban Pujasera Jaya Makmur Ngaliyan, Raditya, mulanya tidak keberatan seandainya ada kenaikan biaya sewa lahan. Akan tetapi dirinya tak menyangka jika kenaikkannya sangat tinggi.

Advertisement

Raditya lalu membeberkan biaya sewa penggunaan lahan di samping Kantor Kecamatan Ngaliyan untuk Pujasera sempat disubsidi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang. Terakhir tahun 2023 biaya sewanya hanya Rp50 juta per tahun.

“Sejak wewenang (Pujasera) dikelola Kecamatan Ngaliyan. Biaya sewanya naik sebesar Rp130.400.000 per tahun. Ini naiknya sangat tinggi, kami keberatan karena kondisi ekonomi lagi lesu,” ucap Raditya kepada Esposin, Selasa (10/9/2024).

Advertisement

“Sejak wewenang (Pujasera) dikelola Kecamatan Ngaliyan. Biaya sewanya naik sebesar Rp130.400.000 per tahun. Ini naiknya sangat tinggi, kami keberatan karena kondisi ekonomi lagi lesu,” ucap Raditya kepada Esposin, Selasa (10/9/2024).

Dia sempat bertanya ke pihak Kecamatan Ngaliyan perihal alasan menaikan harga sewa lahan tersebut. Mereka hanya menjawab karena menyesuaiakan peraturan daerah (perda).

Setelah menerima surat pemberitahuan kenaikan pada bulan Juni kemarin, para pedagang tidak tinggal diam. Mereka telah mengirimkan surat keberatan kepada Wali Kota dan Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Semarang.

Advertisement

Raditya lalu menambahkan manajemen Pujasera Jaya Makmur sepenuhnya dikelola secara swadya. Bahkan untuk merenovasi lapak-lapak, para pedagang menggunakan dana paguyuban melalui sistem pinjaman.

Selama ini pihaknya rutin membayar uang sewa lahan. Tidak ada fasilitas apapun yang diberikan oleh Pemkot Semarang.

“Harapan kami paling utama [biaya] sewa lahannya diturunkan. Tidak memberatkan pedagang. Kami juga minta dibantu pemasangan CCTV untuk keamanan,” terangnya.

Advertisement

Dengan adanya perubahan biaya sewa lahan tersebut, setiap lapak yang ditempati pedagang di area Pujasera Jaya Makmur Ngaliyan kini diterapkan biaya sewa sebesar Rp5,1 juta per tahun.

Advertisement
Imam Yuda Saputra - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif