by Abdul Hamied Razak Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Senin, 13 Oktober 2014 - 20:20 WIB
Harianregional.com, JOGJA- Musyawarah Daerah (Musda) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) DIY diskors selama sepekan.
Musda seharusnya digelar Jumat (10/10/2014) lalu, namun diskors oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hipmi karena ricuh. Kericuhan dipicu oleh konflik dualisme kepengurusan di Hipmi Bantul.
Meski begitu, Ketua umum Badan Pengurus Daerah (BPD) Hipmi DIY Lilik Syaiful Ahmad optimis Musda ke XIII tahun ini akan berakhir tepat waktu.
"Musda diskorsing 7x24 jam agar dapat diselesaikan dengan baik. Kami optimis Musda akan berakhir dengan manis," ujar Lilik kepada sejumlah wartawan, Senin (13/10/2014).
Menurutnya, skorsing dari BPP Himpi tersebut merupakan teguran keras bagi kepengurusan Hipmi DIY. Selama ini, katanya, hal itu belum pernah terjadi dalam sejarah kepengurusan HIPMI DIY.
Selama waktu skorsing, pihaknya terus melakukan konsolidasi dan rekonsiliasi agar permasalahan yang muncul dapat diselesaikan dengan baik.
Dia berharap, upaya mediasi mampu berjalan dengan baik. Jika tidak, lanjutnya, maka akan merugikan seluruh ‘warga Hipmi’ se-DIY. Sebab, bukan tidak mungkin DPP akan memberikan sanksi berat kepada Hipmi DIY.
"Muscablub Himpi Bantul sesuai AD/ART [anggaran dasar dan rumah tangga] organisasi dan keputusan dewan pleno. Secara aturan sah. Masa tiga bulan yang dipersoalkan itu bukan setelah tetapi menjelang kepengurusan berakhir," katanya.