by Sunartono Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Rabu, 21 Maret 2012 - 19:30 WIB
GUNUNGKIDUL—Kuburan mantan Bupati Gunungkidul almarhum Yoetikno di Permakaman Batur Agung, Dusun Pilangrejo, Desa Pilangrejo, Kecamatan Nglipar dijaga ketat selama 24 jam. Sejumlah warga menjaganya karena Yoetikno meninggal pada Selasa Kliwon pada Senin (20/2) bulan lalu.
Di masyarakat berkembang kepercayaan adanya pencurian tali pocong serta kain kafan di jasad orang yang meninggal pada Selasa Kliwon. Para penjaga membuat tenda darurat tepat di sekitar pusara almarhum. Mereka juga membuat tempat tidur berjarak sekitar 1,5 meter dari pusara Yoetikno agar bisa memantau dengan mudah.
Suyanto, 48, salah satu penjaga mekam Yoetikno mengaku, sudah sekitar 29 hari ia menjaga makam itu siang dan malam. Selama itu pula ia tak pernah meninggalkan kuburan lebih dari sejam.
“Sebenarnya itu mitos, orang yang meninggal Selasa Kliwon itu harus dijaga karena dikhawatirkan ada yang membongkar,” ujar Suyanto di Permakaman Batur Agung, Rabu (21/3).
Warga Dusun Pilangrejo, Desa Pilangrejo Nglipar ini mengatakan ia bersama tiga rekannya yakni Rejo Sumarto, Sujito dan Sutikno menjalankan perintah keluarga almarhum mantan Bupati Gunungkidul itu. Pada siang hari, lanjutnya, makam dijaga satu atau dua orang secara bergantian. Namun pada malam hari keempatnya menjaga secara ketat dan tidur bergantian.(ali)