by Adhik Kurniawan - Espos.id Jateng - Jumat, 19 Juli 2024 - 12:54 WIB
Esposin, SEMARANG – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang memeriksa calon petahana sekaligus Wali Kota Semarang saat ini, Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Mbak Ita, bakal membuat peta politik di Pilwalkot Semarang 2024 berubah.
Berikut nama-nama yang menguat untuk bersaing sebagai bakal calon wali kota di Pilkada serentak November mendatang.
Sosok pertama yang kuat muncul dari Partai Golkar, yang pada Sabtu (13/7/2024) lalu, menyodorkan nama Bupati Kendal Dico M. Ganinduto untuk maju di Pilwalkot Semarang.
Bahkan, suami Chacha Frederica inu mengaku sudah punya program-program yang bakal dikerjakan di ibu kota Jawa Tengah.
Bahkan, suami Chacha Frederica inu mengaku sudah punya program-program yang bakal dikerjakan di ibu kota Jawa Tengah.
Kemudian sosok kedua muncul dari Partai Demokrat sekaligus Anggota DPR RI, Yoyok Sukawi.
Pria yang juga menjabat sebagao CEO PSIS Semarang ini digadang-gadang sebagai calon terkuat untuk melawan petahana Ita.
Sebab, proses hukum yang menyeret Ita, bakal membuat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ragu untuk memberikan rekomendasi kepada calon petahana.
Pengamat politik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Wahid Abdulrahman, menilai kasus dugaan korupsi di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang yang turut menyeret nama Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Mbak Ita, akan mempengaruhi peta politik Pilwalkot Semarang 2024.
Ke depannya, tiap calon bakal punya porsi kemenangan cukup berimbang karena hilangnya calon petahana, yakni Ita.
“Mbak Ita sebagai calon petahana memiliki peluang besar untuk menang. Ini [pemeriksaan KPK] tentu akan mengubah peta politik di Semarang.Kemudian figure lain seperti Mas Yoyok Sukawi dan Mas Dico M. Ganinduto punya peluang besar [jadi poros] saat ini. Dan untuk PDIP, peluang bisa ke Mas Arnaz. Kalau saya lihat dia paling potensial karena aspek usia, keaktifan organisasi, dan lain sebagainya,” nilai Wahid kepada Esposin, Jumat (19/7/2024).
Sekadar diketahui, pihak KPK hingga kini memang belum mengumumkan secara resmi nama-nama tersangka dalam kasus dugaan korupsi di lingkungan Pemkot Semarang.
KPK hanya menyatakan jika ada empat tersangka itu dalam kasus itu, yang terdiri dari dua penyelenggara negara dan dua pihak swasta.
Namun dari kabar yang beredar dari empat tersangka itu dua di antaranya adalah Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Ita dan suaminya yang juga Ketua Komisi D DPRD Jateng, Alwin Basri. Sedangkan dua orang lainnya adalah pihak pengusaha kontruksi asal Kota Semarang.