by Uli Febriarni Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Selasa, 5 Juli 2016 - 17:05 WIB
ESPOS.ID - Romo Nur atau KPH Yudhahadiningrat menunjukkan kalender Jawa yang digunakkan sebagai hitungan pelaksanaan ngabekten dan hari besar lain, di Kraton Kilen, Selasa (5/7/2016).(Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)
Lebaran 2016 untuk ngabekten digelar 7-8 Juli 2016.
Harianregional.com, JOGJA -- Kraton Jogja sedianya akan melangsungkan prosesi ngabekten selama dua hari berturut-turut pada Kamis-Jumat (7-8/7/2016).
Penghageng Tepas Tandha Yekti Kraton Jogja GKR Hayu pada Selasa (5/7/2016) menuturkan, ngabekten pada hari pertama, yakni Kamis (7/7/2016) akan dilangsungkan sejak pagi hingga sore hari dengan terbagi dalam tiga giliran, bagi para kakung [laki-laki]. Giliran pertama bagi Pakualaman, para pangeran, Bupati dan Walikota, serta SKPD yang sekira diikuti 300 orang. Kedua, bagi para wedana sekitar 100 orang dan bagi para darah dhalem sekitar 35 orang.
Sementara itu pada Jumat (8/7/2016) dilakukan ngabekten putri [bagi para perempuan], yang akan diawali dengan urutan pertama yakni GKR Hemas, GKR Mangkubumi, diikuti putri-putri sultan yang lainnya. Pada pukul 13.00 WIB ngabekten dilanjutkan kembali, hingga malam hari.
Disinggung soal pelaksanaan ngabekten yang jatuh pada 7 Juli 2016, Hayu menjelaskan, hitungan pelaksanaan ngabekten menggunakan hitungan kalender Sultan Agung, walaupun Sultan Hamengku Buwono X salat Idul Fitri dilakukan pada Rabu (6/7/2016), Kraton tetap menggelar ngabekten pada keeseokan harinya. Di Kepatihan, Sultan Hamengku Buwono X akan menggelar open house pada 11 Juli 2016 mendatang.
"Ngabekten adalah sebuah tradisi kraton yang sudah ada sejak zaman tahta panembahan Senopati, di satu sisi melambangkan permohonan maaf, sekaligus menunjukkan tanda bakti dan loyalitas," kata dia.