by Imam Yuda Saputra - Espos.id Regional - Selasa, 14 Januari 2020 - 17:50 WIB
Semarangpos.com, SEMARANG — Munculnya klaim Keraton Agung Sejagat di Desa Pogung, Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah (Jateng) menyita perhatian publik.
Hal itu dikarenakan pimpinan Keraton Agung Sejagat, Totok Santosa, mengklaim memiliki kekuasaan di hampir seluruh negara di dunia.
Meski demikian, Kepala Staf Kodam (Kasdam) IV Diponegoro, Brigadir Jenderal (Brigjend) TNI Teguh Muji Angkasa, menyebut belum ada tanda-tanda diisintegrasi atau makar yang ditunjukkan dari kelompok Keraton Agung Sejagat.
"Kita belum bisa menyampaikan hal itu [makar atau tidak]. Kami masih melakukan penyelidikan," ujar Kasdam saat menghadiri acara HUT ke-69 Penerangan Angkatan Darat di Kantor Pendam IV Diponegoro, Kota Semarang, Selasa (14/1/2020).
"Kita belum bisa menyampaikan hal itu [makar atau tidak]. Kami masih melakukan penyelidikan," ujar Kasdam saat menghadiri acara HUT ke-69 Penerangan Angkatan Darat di Kantor Pendam IV Diponegoro, Kota Semarang, Selasa (14/1/2020).
Teguh mengaku pihaknya sudah mendapat laporan dari anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang bertugas di Desa Pogung, Jurutengah, Kecamatan Bayan, Purworejo, lokasi yang kabarnya menjadi tempat kemunculan Keraton Agung Sejagat.
Munculnya Keraton Agung Sejagat memang sempat menghebohkan. Munculnya kelompok ini kali pertama diketahui melalui sebuah acara kirab bertajuk Ritual Wilujengan di media sosial, Facebook. Tampak dalam foto dan video yang tersebar di Facebook memperlihatkan beberapa wanita dan pria berbaju ala keraton saat mengikuti kirab.
Seperti sebuah video yang diunggah ke grup Facebook Cah Purworejo Perantauan oleh Aditya Hendar, pada Senin (13/1/2020). Video tersebut menunjukkan sejumlah pria berpakaian seperti seragam prajurit keraton warna hitam tampak menabuh drum dan meniup seruling. Tiga orang pria yang berada di depan membawa panji-panji dan bendera.
Mereka yang bersegaram warna hitam juga memakai topi mirip milik aparat kepolisian. Lencana bintang juga terlihat melekat di bahu mereka.
Barisan di belakangnya merupakan beberapa pria yang memakai seragam yang dominan warna merah muda. Mereka masing -masing membawa tombak. Barisan orang yang membawa tombak diikuti oleh para wanita yang menari.
Sementara Totok Santosa Hadiningrat mengklaim dirinya sebagai pemimpin Keraton Agung Sejagat, dengan sebutan Sinuhun. Sementara istrinya, Dyah Gitaraja, mengklaim sebagai ratu dengan sebutan Kanjeng Ratu. Totok juga mengklaim memiliki jumlah pengikut 425 orang dan terus bertambah. Ia juga mengklaim memiliki kekuasaan kerajaan mencakup seluruh dunia.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya