by Bhekti Suryani Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Jumat, 8 Agustus 2014 - 01:14 WIB
ESPOS.ID - Tim SAR Satlinmas Korwil II bersama anggota KSR PMI Gunungkidul melakukan patroli keberadaan impes, Jumat (1/8/2014). (Kusnul Isti Qomah/JIBI/Harian Jogja)
Harianregional.com, BANTUL—Puluhan anggota Search and Rescue (SAR) Parangtritis yang bertugas selama libur Lebaran beberapa waktu lalu ternyata tidak mendapat jatah konsumsi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul.
Kondisi tersebut diungkapkan Sekretaris SAR Taufik Faqih Usman. Menurutnya, selama delapan hari, anggota SAR mengamankan puluhan ribu wisatawan yang berkunjung ke pantai ini.
Selama itu pula mereka harus menanggung sendiri kebutuhan konsumsi mereka. “Enggak ada konsumsi dari pemerintah,” ungkap Taufik, Rabu (6/8/2014).
Para anggota SAR tersebut harus merogoh uang saku masing-masing serta menggunakan uang kas organisasi untuk memenuhi kebutuhan perut. Satu petugas menghabiskan biaya konsumsi Rp7.500 untuk sekali makan. “Biasanya dibelikan mi sama telur dan dimakan ramai-ramai,” paparnya.
Kondisi tersebut menurutnya berbeda dengan petugas di Tempat Pemungutan Retribusi (TPR), yang mendapat jatah uang saku dari Pemkab Bantul senilai Rp80.000 sehari serta mendapat jatah konsumsi sebanyak dua kali.
SAR Parangtritis memiliki anggota sebanyak 93 orang. Setiap hari ada 60 anggota yang bertugas. Mereka menjaga area berbahaya seperti palung laut yang kerap menyebabkan wisatawan tenggelam.
Para anggota SAR tersebut juga bertugas membantu puluhan wisatawan yang tersengat hewan ubur-ubur saat berwisata di Parangtritis pekan lalu.