regional
Langganan

Keren! Kartu Digital Multifungsi Ternyata Dibuat Siswa SMK Negeri 2 Salatiga - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Hawin Alaina  - Espos.id Jateng  -  Jumat, 4 Agustus 2023 - 22:06 WIB

ESPOS.ID - Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kiki Yuliati (empat dari kanan), bersama Direktur PT Teknologi Kartu Indonesia Arif Arinto (paling kanan) saat melihat proses produksi kartu digital multifungsi di SMKN 2 Salatiga, Jumat (4/8/2023) sore. (Solopos.com/Hawin Alaina)

Esposin, SALATIGA – Siapa sangka kartu digital yang bisa digunakan untuk berbagai transaksi dan keperluan atau multifungsi ternyata dibuat para siswa SMK Negeri 2 Salatiga. Pembuatan kartu digital multifungsi ini merupakan kolaborasi PT Teknologi Kartu Indonesia dengan SMKN 2 Salatiga.

Inovasi yang menarik itu pun membuat Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kiki Yuliati, takjub. Kiki pun berkunjung ke SMKN 2 Salatiga untuk melihat secara langsung proses pembuatan kartu digital multifungsi itu, Jumat (4/8/2023) sore,

Advertisement

Kiki menyebut kerja sama yang dilakukan PT Teknologi Kartu Indonesia dengan SMKN 2 Salatiga itu merupakan pendidikan vokasi yang berkualitas. Siswa tidak hanya mendapat pendidikan formal, tapi juga diajarkan bekerja secara profesional.

“Ini juga bukan pekerjaan yang coba-coba, praktikum bisa, mengerjakan segala sesuatunya dengan nyata ya. Tapi kan praktikum kalau gagal enggak ada yang marahin, enggak ada yang perlu mereka khawatirkan. Tapi kalau ini kan harus benar, karena pelanggan akan menolak kalau hasil kerja enggak bagus," ujar Kiki, Jumat.

Advertisement

“Ini juga bukan pekerjaan yang coba-coba, praktikum bisa, mengerjakan segala sesuatunya dengan nyata ya. Tapi kan praktikum kalau gagal enggak ada yang marahin, enggak ada yang perlu mereka khawatirkan. Tapi kalau ini kan harus benar, karena pelanggan akan menolak kalau hasil kerja enggak bagus," ujar Kiki, Jumat.

Kiki sangat mendukung kerja sama yang terjalin antara SMK dengan dunia usaha atau industri seperti yang diterapkan SMK Negeri 2 Salatiga. Hal ini juga merupakan aplikasi dari Kurikulum Merdeka yang membebaskan guru dan siswa berkreasi dan berinteraksi dengan dunia industri.

“Gurunya, kepala sekolah , itu juga kita perkuat kompetensi dan mindset-nya. Seperti bagaimana interaksi dengan industri, mereka kita siapkan,” ungkap Kiki.

Advertisement

“Mereka hanya tiga bulan, dan kami punya tantangan, kami harus bisa regenerasi. Jadi 2,5 bulan mereka kerja, dua pekan berikutnya mengajari temannya. Jadi muter begitu," terangnya.

Arinto mengatakan saat ini kartu digital multifungsi yang dibuat para siswa SMK Negeri 2 Salatiga sudah dipasarkan ke seluruh Indonesia. Program di SMKN 2 Salatiga ini juga bisa menjadi percontohan. Oleh karenanya, pihaknya pun ingin meminta bantuan Dirjen Pendidikan Vokasi untuk memberikan referensi SMK di 22 kota di Indonesia yang bisa diajak bekerja sama.

"Kami jualan di seluruh Indonesia. Jadi kalau klien kami di Aceh, klien kami di Medan, nanti yang akan men-support adalah SMK yang ada di sana. Penggunaan kartu ini sudah 1.000 sekolah di seluruh Indonesia. Produksinya di sini sudah ada mungkin 400.000 kartu,” terang Arinto.

Advertisement

Dijelaskan, perusahaannya fokus membuat kartu yang bisa dipakai sebagai kartu pelajar, identitas, kartu absensi, kartu transaksi, kartu parkir, kartu perpustakaan. Kartu digital multifungsi ini juga bisa terhubung dengan handphone, sehingga orang tua bisa memonitor sang anak.

Advertisement
Imam Yuda Saputra - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif