regional
Langganan

KENAIKAN HARGA GAS 12 KG : Supaya Hemat, Pemilik Warung Gunakan Arang - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Tim Redaksi Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Selasa, 16 September 2014 - 14:20 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi arang (antara)

Harianregional.com, GUNUNGKIDUL-Naiknya harga elpiji 12 Kg mulai dirasakan pedagang pesisir selatan. Pedagang pun memperbanyak penggunakan arang untuk menghemat pengeluaran.

Salah satu pemilik warung di Pantai Kukup, Kemadang, Tanjungsari Mujiyanto mengatakan, elpiji 12Kg saat ini dijual dengan harga Rp130.000. Biasanya, ia membeli elpiji 12 Kg dengan harga Rp110.000 hingga Rp111.000.

Advertisement

“Saya harus menggunakan elpiji 12 Kg sehemat mungkin,” ujar dia.

Guna menyiasati penggunaan persoalan itu, Mujiyanto pun menambah penggunaan arang untuk memasak. Biasanya, ia menggunakan arang hanya untuk memasak air dan membakar ikan. Namun, sejak harga elpiji 12 Kg naik, arang menjadi bahan bakar utama.

“Saya ingin beralih ke elpiji tiga Kg. Tapi, saya tidak punya tabungnya,” imbuh dia.

Advertisement

Menurut Mujiyanto, sebelum harga elpiji 12 kg naik, ia hanya membeli lima bagor arang sekali tempo. Setiap bagor arang memiliki berat 30 kg hingga 40 kg. Satu bagor arang ia beli dengan harga Rp60.000.

“Sekarang, saya langsung membeli 15 bagor untuk memasak. Lebih irit hitungannya,” imbuh dia.

Saat ramai, yakni ketika harus melayani pesanan 200 orang hingga empat kali dalam sehari, Mujiyanto menghabiskan satu bagor dalam sehari. Menurutnya, jika menggunakan elpiji 12 kg, dua hari bisa langsung habis ketika ramai.

Advertisement
Advertisement
Mediani Dyah Natalia - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif