by Bhekti Suryani Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Selasa, 8 September 2015 - 10:20 WIB
Kekeringan Bantul dialami warga dan pasokan air tidak cukup untuk mengatasinya
Harianregional.com, BANTUL- Pasokan air bersih yang disediakan pemerintah saat ini tidak cukup meng-cover seluruh lokasi kekeringan di Bantul. Bantuan lembaga non pemerintah sangat diharapkan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Dwi Daryanto menyatakan, pemerintah daerah hanya menyediakan 280 tangki air bersih sesuai anggaran pengadaan air sebesar Rp50 juta. Padahal lokasi kekeringan yang ada di Bantul tersebar di 71 dusun. Kebanyakan berada di Kecamatan Dlingo, Imogiri dan Piyungan.
Pasokan air sebanyak 280 tangki menurutnya tidak cukup meng-cover seluruh lokasi kekeringan. Sebab satu dusun, mayoritas membutuhkan hingga lima tangki air. "Jelas sekali enggak cukup, jumlah 280 tangki harus dibagi untuk 71 dusun," kata Dwi Daryanto, Senin (7/9/2015).
Padahal, pengiriman air tidak cukup dilakukan sekali, sebab kebutuhan air selalu ada setiap waktu. Apalagi masa kemarau diperkirakan akan berlangsung lama hingga November akibat dampak fenomena El Nino.
Saat ini lanjut Dwi, dari total 280 tangki air, sudah tersalurkan sekitar 120 tangki. Artinya pasokan yang ada saat ini terus menipis. BPBD mengajukan bantuan 200 tangki air ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menambah pasokan air.
"Meskipun sebenarnya tetap kurang, kalau tetap kurang juga, terpaksa harus mengajukan anggaran tanggap darurat ke pemerintah daerah," jelasnya.
Ia berharap lembaga di luar BPBD atau pemerintah juga aktif menyalurkan air ke lokasi kekeringan seperti perusahaan, forum bencana, Palang Merah Indonesia (PMI) dan universitas.
"Saat ini yang turut membantu pengadaan air bersih dari UGM [Universitas Gadjah Mada] dan BPD [Bank Pembangunan Daerah]," imbuhnya.
Pengurus Taruna Siaga Bencana (Tagana) Bantul Sulistyo Atmojo mengungkapkan, lembaganya hingga saat ini telah menyalurkan 250 tangki air bersih ke lokasi kekeringan. Jumlah tersebut diakuinya tidak cukup meng-cover seluruh lokasi kekeringan.
"Karena itu kami berharap para donatur mau turut membantu para korban bencana kekeringan. Bila butuh bantuan untuk menyalurkan, kami siap menyalurkan," papar Sulistyo.