regional
Langganan

KEKERINGAN BANTUL : Duh, Kekeringan di Bantul Ancam 35 Hektare Tanaman - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Bhekti Suryani Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Rabu, 11 Juni 2014 - 10:22 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianregional.com, BANTUL-Puluhan hektare tanaman program pemulihan lahan kritis di Desa Selopamioro Imogiri Bantul terancam rusak akibat kekeringan yang mulai terjadi di wilayah ini.

Kepala Desa Selopamioro Imogiri Bantul Himawan mengungkapkan tanaman itu merupakan program pemerintah untuk merehabilitasi lahan kritis di Desa Selopamioro Imogiri tepatnya di Dusun Nawungan. Tanaman itu selama ini mengandalkan air hujan serta air yang diambil dari embung atau tempat penampungan air. Namun air dari embung itu kini semakin sedikit. Diperkirakan kapasitas air di embung hanya bertahan selama dua minggu ke depan.

Advertisement

“Selain itu untuk bertahan juga diberi infus dari botol air mineral, airnya diambil dari sumber air. Tapi kan air dari sumber air itu jauh dan juga mulai kering. Infus itu hanya tahan dua hari,” kata Himawan Selasa (10/6/2014).

Adapun, kata dia, program rehabilitasi lahan kritis itu baru dimulai Desember 2013. Alhasil, umur tanaman keras juga terbilang muda sehingga membutuhkan banyak air.

Selain mengancam tanaman keras, kekeringan di Imogiri juga mulai merusak tanaman palawija seperti jagung serta hortikulktura seperti cabai. Sejumlah tanaman tersebut kini mulai layu karena tidak mendapat pasokan air. Pemerintah desa, kata dia, sudah mengajukan droping air ke Pemkab Bantul namun hingga kini belum ditindaklanjuti.

Advertisement

Bupati Bantul Sri Surya Widati berjanji segera membahas masalah ancaman kekeringan di Bantul bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Solusi paling cepat yang dapat dilakukan, kata dia, melalui droping air bersih ke lokasi kekeringan. Solusi jangka panjang yaitu memperluas jaringan distribusi air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bantul.

Advertisement
Advertisement
Mediani Dyah Natalia - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif