regional
Langganan

KEBIJAKAN PEMPROV : Penutupan Delapan Jembatan Timbang Disesalkan Anggota Dewan, Ini Alasannya - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Jibi Solopos Antara  - Espos.id Regional  -  Kamis, 7 Januari 2016 - 17:50 WIB

ESPOS.ID - Foto ilustrasi jembatan timbang (JIBI/Solopos/dok)

Kebijakan Pemprov Jateng untuk menutup delapan jembatan timbang disesalkan anggota DPRD.

Semarangpos.com, SEMARANG-Kalangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah menyayangkan tidak dioperasikannya delapan dari 16 jembatan timbang yang ada di provinsi setempat karena dikhawatirkan ruas jalan menjadi rusak akibat angkutan barang yang melebihi batas tonase.

Advertisement

"Jika terus dibiarkan maka kondisi jalan di Jateng, terutama di jalur pantai utara, akan semakin rusak parah karena tidak ada yang mengawasi tonase angkutan barang yang melintas," kata Ketua Komisi D DPRD Jateng Alwin Basri di Semarang, Rabu (6/1/2016).

Ia mengungkapkan bahwa di sepanjang jalur pantura Jateng hanya jembatan timbang Subah di Kabupaten Rembang yang masih dioperasikan, sedangkan jembatan timbang di Tugu, Kota Semarang, dan jembatan timbang di Subah, Kabupaten Batang, ditutup.

Advertisement

Ia mengungkapkan bahwa di sepanjang jalur pantura Jateng hanya jembatan timbang Subah di Kabupaten Rembang yang masih dioperasikan, sedangkan jembatan timbang di Tugu, Kota Semarang, dan jembatan timbang di Subah, Kabupaten Batang, ditutup.

"Kondisi tersebut menyebabkan kendaraan dari provinsi lain yang muatannya melebih tonase bebas melintas di Jateng," ujarnya.

Terkait hal tersebut, Alwin meminta Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendorong pemerintah pusat untuk segera mengambil alih pengelolaan jembatan timbang yang ada di Provinsi Jawa Tengah pada 2016 sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.

Advertisement

Wakil Ketua Komisi D DPRD Jawa Tengah Hadi Santoso menambahkan hingga saat ini belum ada regulasi dan kepastian kapan pengambilalihan pengelolaan 16 jembatan timbang di Jateng pada tahun ini.

"Hal itu diperparah dengan Pemprov Jateng yang sudah tidak mengalokasikan anggaran untuk pengelolaan delapan dari 16 jembatan timbang yang masih dioperasikan," ujarnya.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera itu mengungkapkan bahwa saat ini sejumlah ruas jalan di Jateng seperti di Kabupaten Grobogan, Boyolali, dan Magelang dalam kondisi rusak akibat tidak beroperasinya separuh dari jumlah total jembatan timbang yang ada.

Advertisement

"Jika tidak segera dilakukan penanganan maka kerusakan jalan akan semakin parah, bahkan anggaran Rp2,5 triliun untuk infrastruktur tidak mampu mengatasi," katanya.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Jateng Agus Sasmito saat dikonfirmasi terpisah mengakui bahwa saat ini hanya delapan jembatan timbang yang dioperasikan.

"Kami masih mengoperasikan delapan jembatan timbang di Blora, Brebes, Sragen, Rembang, Wonogiri, Cilacap, Semarang, dan Magelang," ujarnya.

Advertisement

Dishubkominfo Jateng hingga kini masih menunggu regulasi teknis terkait dengan pengambilalihan pengelolaan jembatan timbang oleh pemerintah pusat.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan melalui Kementerian Perhubungan berencana mengambil alih seluruh pengelolaan jembatan timbang yang selama ini pengelolaannya dilakukan Dinas Perhubungan di masing-masing daerah, namun tidak merata.

Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif