regional
Langganan

KEBENCANAAN : Curah Hujan Tinggi, Waspadai Potensi Bencana - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Abdul Hamid Razak Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Jumat, 15 Januari 2016 - 03:41 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi tanah longsor (JIBI/Solopos/Antara)

Bencana tanah longsor, luapan arus sungai hingga banjir material vulkanik sewaktu-waktu bisa terjadi.

Harianregional.com, SLEMAN– Masyarakat diminta waspada menghadapi puncak musim hujan yang terjadi antara Januari-Februari. Pasalnya, bencana tanah longsor, luapan arus sungai hingga banjir material vulkanik sewaktu-waktu bisa terjadi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Heru Saptono mengatakan, peringatan tersebut dikeluarkan mengingat saat ini curah hujan mengalami peningkatan. Berdasarkan prediksi Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jogja, kata Heru, curah hujan di wilayah Sleman mencapai 300 mm hingga 500 mm. “Kondisi cuaca saat ini harus diwaspadai. Terutama di wilayah-wilayah dengan curah hujannya tinggi dan memiliki potensi bencana,” kata dia, Kamis (14/1/2016).

Advertisement

BPBD sendiri telah memetakan potensi bencana yang bisa saja terjadi jika curah hujan meningkat. Heru menjelaskan, terdapat empat wilayah dengan potensi curah tertinggi. Meliputi wilayah Cangkringan, Pakem, Turi, dan Prambanan. "Intensitas hujan yang turun di atas normal. Umumnya mencapai lebih dari 116 persen," terang dia. Untuk wilayah Pakem, Cangkringan, dan Turi, selain curah hujan yang tinggi juga memiliki potensi bencana banjir meterial vulkanik. Hingga kini, jumlah material Merapi masih tersisa sekitar 24 juta meter kubik. "Material vulkanik masih tertahan di hulu sungai Gunung Merapi .Jika intensitas hujan cukup tinggi, kemungkinan material akan tergelontor di sungai-sungai itu,” paparnya.

Di wilayah Prambanan, potensi longsor cukup tinggi kalau intensitas curah hujan juga tinggi. Heru menyebutkan kondisi lapisan tanah di wilayah ini sangat labil dengan intensitas hujan saat ini. Wilayah yang rawan longsornya antara lain Gayamharjo, Wakirharjo, dan Sambirejo,” ungkapnya.

Atas kondisi ini, pihaknya pun meminta jajaran pemangku wilayah di tingkat kecamatan hingga pedesaan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat. Termasuk mempersiapkan forum masyarakat siaga bencana.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Sumadiyono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif