by Yoga Adhitama - Espos.id Jatim - Senin, 2 Oktober 2023 - 18:44 WIB
Esposin, NGAWI -- Kebakaran hutan dan lahan di Gunung Lawu masih belum bisa dipadamkan hingga Senin (2/10/2023). Proses pemadaman lewat udara atau water bombing batal dilakukan hari ini.
Dikabarkan sebelumnya, pemadaman lewat jalur udara menggunakan helikopter dilaksanakan pada Senin (2/10/2023). Namun, karena terbentur regulasi dan masih terus berkoordinasi maka pemadaman dengan water bombing dilakukan Selasa (3/10/2023).
Kepala Operasi Satgas Penanggulangan Karhutla BKPH Lawu Utara, Letkol ARM Didik Kurniawan, mengatakan pihaknya telah melakukan pemantauan udara untuk memetakan beberapa titik api yang masih menyala.
“Kami telah melaksanakan pantauan udara, dan terdapat beberapa titik api,” kata Didik.
Kalaksa BPBD Jawa Timur, Gatot Subroto, mengkonfirmasi kebenaran akan dilakukannya water bombing. Menurutnya water bombing dilakukan karena kebakaran sudah semakin sulit dikendalikan dan juga untuk mempercepat pemadaman.
“Water bombing kita lakukan setiap hari selama tidak ada kendala cuaca,” katanya.
Berkaca dari dua kejadian kebakaran hutan di wilayah gunung di Jawa Timur yakni Gunung Arjono dan Gunung Bromo, Gatot memprediksi jika tidak terkendali cuaca maka proses angkut air dapat berlangsung selama 50 kali.
“Di Arjuno dan Bromo bisa maksimal 50 trip setiap hari,” jelasnya.
Water bombing akan kita lakukan sampai api yang membakar hutan lindung di Gunung Lawu dapat dipadamkan.
Untuk helikopter yg diterjunkan dalam operasi pemadaman Karhutla Gunung Lawu ini berkapasitas 1.000 liter. Dan akan menyasar titik api di RPH Salam, Kecamatan Kendal dan RPH Campurejo, Kecamatan Kendal.