by Hamid Razak - Harianjogja.com - Espos.id Jogja - Kamis, 17 Juni 2021 - 08:31 WIB
Esposin, SLEMAN -- Penambahan kasus positif Covid-19 di Sleman memecahkan rekor. Dalam sehari, jumlah warga yang dilaporkan terpapar Covid-19 tercatat 257 kasus. Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman pun mendorong sudah saatnya Satgas bersikap tegas jika ada pelanggaran protokol kesehatan.
Sementara itu, Tim Dekontaminasi Pemakaman dan Pemulasaran Jenazah Covid-19 BPBD Sleman selama Rabu (16/6/2021) memakamkan 15 jenazah pasien Covid-19. Hingga pertengahan Juni ini total 59 jenazah yang dimakamkan dengan protokol Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo mengatakan selain dari hasil pengembangan trasing dari klaster yang sudah ada, penambahan kasus terjadi dimungkinkan adanya klaster baru. "Ya selain trasing dari klaster yang sudah ada, sepertinya banyak klaster baru. Kami masih kesulitan untuk memilah-milah karena saking banyaknya kasus," kata Joko kepada Harian Jogja (jaringan Solopos Grup).
Baca Juga: Waspada! Klaster Perkantoran Covid-19 Mulai Muncul
Sekadar diketahui, selama Mei dan Juni bermuncul klaster-klaster Covid-19 di wilayah Sleman. Selain klaster takziah, pengajian, ada juga klaster komunitas masyarakat lainnya. Teranyar, klaster dari sejumlah padukuhan dan Lapas Narkotika Pakem.Secara umum, kata Joko, penambahan kasus di Sleman masih didominasi klaster warga. Hanya, Joko belum bisa memastikan ada kaitannya penambahan kasus dengan proses pelaksanaan pemilihan lurah yang akan digelar 22 Agustus mendatang.
"Jadi bertambah lagi pemintaan dengan total 15 jenazah yang kami makamkan. Paling banyak hari ini di Godean, ada empat jenazah. Pemintaan kemungkinan masih bisa bertambah sampai malam, namun kami tidak mengharapkan itu terjadi," kata Lilik kepada Harian Jogja, Rabu.
Baca Juga: Sharing Knowledge, Prodi PWK Unissula Berkunjung ke ITNY
"Jenazah pertama yang dimakamkan pukul 03.00 WIB. Doakan kami, mudah-mudahan tetap sehat dan kuat dan kami juga berharap agar masyarakat benar-benar disiplin menerapkan protokol kesehatan," pinta Lilik.
Dia menjelaskan jenazah yang dimakamkan selama ini memang tidak semuanya pasien Covid-19 yang dirawat di Sleman. Ada beberapa kasus jenazah yang dirawat di luar daerah. Seperti di Kudus, Kulonprogo maupun Magelang. "Ya ada beberapa jenazah dari luar daerah. Atas permintaan keluarga dimakamkan di Sleman," katanya.
Selama Juni ini, kata Lilik, ada satu kasus keluarga yang meminta jenazah pasien Covid-19 disemayamkan di rumah duka sebelum dimakamkan. Namun setelah mendapatkan edukasi, keluarga pun menerima agar jenazah dari rumah sakit langsung dimakamkan.
"Jadi setelah kami mendapat permintaan pemakaman dari rumah sakit, ada tim assesment yang mengedukasi keluarga dan warga di sekitar lokasi pemakaman. Agar proses pemakaman berjalan lancar," ujarnya.
Baca Juga: Bupati Bantul Beri Lampu Hijau Parkir Tempat Wisata Dikelola Dinas Pariwisata
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan mengatakan hingga pukul 18.30 WIB tim pemakaman jenazah telah menjalankan tugas untuk memakamkan 15 jenazah dan 2 pemulasaran jenazah.
"Alhamdulillah hari ini [kemarin] Posko Dekontaminasi, Pemakaman dan Pemulasaraan telah selesai menunaikan layanan pemakaman 15 kali dan dua Pemulasaraan Covid-19 yang meninggal di rumah," kata Makwan.