by Fitroh Nurikhsan - Espos.id Jateng - Senin, 8 Juli 2024 - 15:37 WIB
ESPOS.ID - Momen Ketua DPW DPW PKB Jawa Tengah (Jateng), K.H Muhammad Yusuf Chudlori alias Gus Yusuf saat menghadiri peresmian kantor DPC PKB Kota Semarang. Minggu (7/7/2024) (Solopos.com/Fitroh Nurikhsan)
Esposin, SEMARANG — Ketua DPW PKB Jawa Tengah (Jateng), K.H Muhammad Yusuf Chudlori alias Gus Yusuf menyatakan diri siap jika diusung untuk maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng 2024.
Namun dia masih menunggu arahan dan rekomendasi partai. Apakah dia bakal diusungkan menjadi calon gubernur atau wakil gubernur.
“Bismillah lah, yang penting kita berproses. Jateng 1 atau Jateng 2, bismillah dulu. Nanti alhamdulillahnya kemana tinggal kita tunggu,” kata Gus Yusuf kepada Esposin seusai meresmikan kantor DPC PKB Kota Semarang, Minggu (7/7/2024) malam.
Gus Yusuf berpandangan kondisi politik Pilgub Jateng 2024 ini sangat cair. Semua partai masih sangat terbuka untuk saling berkoalisi.
Gus Yusuf berpandangan kondisi politik Pilgub Jateng 2024 ini sangat cair. Semua partai masih sangat terbuka untuk saling berkoalisi.
Dia juga turut mengomentari kalau Pilgub Jateng nanti menjadi panggung antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) melawan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Layaknya kontestasi Pilpres 2024 yang telah berlalu.
“Belum tentu, Jateng ini kan seksi. Ada potensi tiga pasangan, bisa juga dua pasangan. Tapi misal rembuk dadi (musyarawah jadi) bisa satu pasang. Semuanya masih terbuka,” tuturnya.
Kendati demikian, Gus Yusuf mengaku tak gentar. Jika diminta dirinya siap bertarung di Pilgub Jateng.
Dia memprediksi bakal muncul nama-nama baru selain Ahmad Luthfi, Hendrar Prihadi, Taj Yasin Maimoen, Dico Ganinduto, dan lain-lainnya.
“Pasti nanti ada nama baru lagi. Kita tunggu aja, karena Jateng ini seksi. Semuanya masih mungkin terjadi,” ujarnya.
Lebih lanjut, untuk mempersiapkan diri maju Pilgub Jateng. Gus Yusuf mengaku beberapa kali melakukan komunikasi politik dengan para pimpinan partai.
Lalu dia menambahkan mekanisme penentuan calon yang diusung di Pilgub berbeda dengan pemilihan wali kota (pilwakot) atau pemilihan bupati (pilbup).
“Kita paham semualah kalau gubernur ini kepanjangan tangan presiden. Jadi semua prosesnya ada di Jakarta, kita tunggu aja,” pungkasnya.