by Hawin Alaina - Espos.id Jateng - Selasa, 23 Januari 2024 - 14:50 WIB
Esposin, SALATIGA - Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, memberi tanggapan atas aksi kader PDIP dan pendukungnya yang menyoraki Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berkunjung ke Salatiga, Jawa Tengah (Jateng), Senin (21/1/2024).
Menurutnya apa yang dilakukan kader dan simpatisannya itu sebagai bentuk aksi sambutan kepada Jokowi, yang dulunya pernah mereka berikan dukungan saat Pemilu 2014 dan 2019.
"Kemarin ketika Presiden ke sini, mereka [kader PDIP] menyambut juga dengan baik. Tidak dengan kebencian, tidak dengan marah-marah. Menurut saya, itu cukup mengenakkan masyarakat," ujar Ganjar, Selasa (23/1/2024).
Ganjar berkunjung ke Salatiga, Selasa ini atau sehari setelah Presiden Jokowi menggelar kunjungan kerja ke Salatiga. Ia pun mengaku kunjungannya ke Salatiga bukan untuk mengikuti jejak Jokowi, melainkan atas permintaan masyarakat.
"Masyarakat kemaarin mengatakan, 'pak, kapan bisa ke Salatiga?' Dan hari ini kami ketemu," ujar mantan Gubernur Jateng itu.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa yang tak terduga terjadi dalam kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kota Salatiga, Senin (22/1/2024). Presiden Jokowi mendapat teriakan dan acungan tiga jari dari simpatisan PDIP dan capres-cawapres nomor urut tiga, Ganjar-Mahfud Md.
Pantauan Esposin, peristiwa itu terjadi saat kendaraan yang membawa Presiden Jokowi melintas di Jalan Nanggulan, Kelurahan Kutowinangun Kidul, Kota Salatiga. Jokowi yang mendapat reaksi dari warga itu pun hanya membalas dengan melambaikan tangan.
Ketua DPC PDIP Kota Salatiga, Dance Ishak Palit, menyebut aksi itu dilakukan secara spontan oleh warga Kota Salatiga yang merupakan kader dan simpatisan PDIP. Mereka menyoraki Jokowi dengan kata-kata, “Ganjar-Mahfud” sebagai dukungan kepada capres-cawapres nomor urut tiga yang diusung PDIP atau rival dari capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang merupakan putra sulung Presiden Jokowi.
Selain itu, aksi itu juga dianggap sebagai kritik kader PDIP atas sikap Jokowi yang saat ini cenderung mendukung pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 2, Prabowo-Gibran. Padahal, Jokowi merupakan presiden yang diusung PDIP dalam dua pemilihan umum, yakni 2014 dan 2019.
“Itu [teriakan Ganjar-Mahfud] dilakukan masyarakat secara spontan. Mungkin juga mereka kader yang dulunya seperti itu [mendukung] kepada Jokowi,” kata Dance kepada Esposin, Senin.