by Sumadiyono Jibi Harian Jogja - Espos.id Regional - Selasa, 29 Juli 2014 - 19:45 WIB
Harianregional.com, SEMARANG-Organisasi Supply Chain Indonesia menyatakan kerusakan Jembatan Comal di Pemalang, Jawa Tengah, menambah peningkatan biaya logistik sehingga diharapkan perbaikan dapat dilakukan dengan cepat dan benar-benar kokoh.
"Kerusakan Jembatan Comal diperkirakan berdampak terhadap peningkatan biaya pengangkutan 10-25 persen yang setara dengan peningkatan biaya logistik sebesar 7-17,5 persen," kata Ketua Supply Chain Indonesia Setijadi di Jakarta, Selasa (29/7/2014).
Menurut dia, kerugian itu dinilai cukup besar antara lain karena sekitar 80 persen pengiriman barang di jalur Pantura menggunakan moda transportasi yang melewati jembatan tersebut.
Kerusakan Jembatan Comal itu sendiri diduga sebagai akibat kerusakan struktur bagian bawah jembatan tersebut akibat dari tergerus banjir pada Februari 2014.
Untuk itu, lanjutnya, pemerintah didesak perlu mengambil langkah antisipasi untuk mengurangi potensi terulangnya kejadian naas tersebut, terutama dengan peningkatan pengawasan dan pemeliharaan infrastruktur transportasi.
Pemerintah masih menghitung potensi kerugian ekonomi akibat rusaknya Jembatan Comal Pemalang hingga menyebabkan arus lalu lintas di Jalur Pantai Utara Jawa Tengah terganggu.
"Belum dihitung, tapi yang pasti tidak sampai mengganggu arus distribusi," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung di Semarang, Sabtu (26/7/2014).
Ia memastikan jalur distribusi pangan di Jawa Tengah dan Jawa Timur tetap aman.
Terlebih lagi, lanjut dia, dengan perbaikan sementara yang dilakukan sebagian jalur yang melalui jembatan itu mulai pulih.
"Perbaikan diperkirakan butuh tiga hingga empat bulan, namun saya minta dipercepat," katanya. (JIBI/SOLOPOS/ Ant)