by Kurniyanto Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Sabtu, 7 April 2012 - 10:33 WIB
Salah satu warga Sumberejo Wiyarso, 55, menceritakan retaknya jalan tersebut berlangsung cepat tanpa terlihat tanda-tanda sebelumnya. “Kemungkinan besar rusaknya sekitar sekitar pukul 10.00 WIB karena pada pagi hari saya sempat melintas jalan itu dan belum retak,” ujarnya, Kamis (5/4).
Menurut Wiyarso retaknya jalan itu diduga karena lapisan tanah yang berada di bawah aspal labil karena sering diguyur hujan. Hingga kini belum ada penanganan dari pemerintah.
Warga setempat hanya membuat pagar pembatas yang terbuat dari bambu mengitari retakan tersebut. Pagar ala kadarnya itu berfungsi memberikan petunjuk kepada pengguna jalan agar tidak melewati retakan jalan.
Kepala Dusun Sumberjo Suparno mengatakan beberapa bulan lalu jalan tersebut telah diperbaiki. “Sekitar tiga bulan lalu Dinas Pekerjaan Umum sudah mengaspal sejumlah ruas jalan yang berlubang. Namun kerusakan kembali terjadi,” ujarnya melalui sambungan telepon, Jumat (5/4).
Dia berharap pemerintah bisa secepatnya memperbaiki kerusakan mengingat jalan itu merupakan jalan penghubung Gunungkidul dengan Jawa Tengah.
“Kalau bisa secepatnya jalan ini diperbaiki, terutama dengan pembuatan drainase agar aliran air tidak menggenang di aspal. Selama ini jalan provinsi ini tidak memilki drainase,” ungkapnya.
Akibat kejadian itu lalu lintas sekitar jalan itu menjadi tersendat. Selain digunakan warga setempat untuk perjalanan ke Jawa Tengah, jalan itu juga kerap dilewa
ti truk tronton. “Banyak warga dari Boyolali, Solo, Semarang yang datang ke Gunungkidul untuk berwisata melalui jalan ini,” imbuhnya.
Terpisah, Warta, anggota Komisi D DPRD Gunungkidul mendesak pemerintah secepatnya memperbaiki jalan tersebut.
“Banyak wisatawan yang datang dari Jawa Tengah menuju pantai selalu melewati jalan ini. Terlebih truk tronton juga kerap melintas di jalan ini sehingga secepatnya harus diperbaiki, kalau tidak malah bisa membahayakan pengguna,” ungkapnya .(sun)