regional
Langganan

Jaka Poleng Pelindung Kabupaten Brebes, Ini Sebabnya... - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Dhina Cantya  - Espos.id Regional  -  Kamis, 11 Juni 2020 - 07:20 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi Laksito atau masyarakat Kabupaten Brebes menyebutnya Jaka Poleng. (Youtube—Dongeng Kita)

Semarangpos.com, BREBES – Jaka Poleng adalah pelindung Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Sebuah cerita rakyat mengukuhkannya. Sebelum menjadi orang berpengaruh, ia hanyalah seorang lelaki biasa. Mau tahu ceritanya?

Seperti yang dihimpun Semarangpos.com dari Youtube channel Dongeng Kita, Selasa (9/6/2020), lokasi Kabupaten Brebes berada di antara Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Jawa Timur.

Advertisement

Dongeng Jaka Poleng tersebut bermula saat ada seorang lelaki muda bernama Laksito. Pekerjaannya pemuda itu sebagai pemelihara kuda di kediaman Bupati Brebes. Setiap hari, ia selalu memberi makan, memandikan, dan tak lupa membersihkan kandangnya.

Lo, Hendrar Prihadi Jadi Tua? Kok Mirip Dumbledore

Advertisement

Lo, Hendrar Prihadi Jadi Tua? Kok Mirip Dumbledore

Dulu, jika memiliki hewan peliharaan, orang Jawa wajib memberinya julukan "kiai". Seperti kuda milik Bupati Brebes yang dirawat Laksito. Nama hewan gagah tersebut Kiai Genta.

Seperti pagi pada umumnya, Laksito bangun dengan suasana hati yang gembira. Ia menyapa Mak Ojah yang bekerja sebagai pembantu di kediaman Bupati Brebes.

Tertidur Pulas

Ia lantas memberi makan Kiai Genta dengan rumput hijau yang segar. Setelah menyelesaikan tugasnya memberi makan, ia langsung bergegas mencari rumput di sawah untuk persediaan Kiai Genta.
Advertisement

Laksito keasyikan mencari rumput sampai tidak sadar jika hari sudah siang. Karena lelah, ia beristirahat sebentar di bawah pohon yang rindang. Namun, lama-kelamaan, ia tertidur dengan pulasnya.

Tiba-tiba, ada seekor ular berwarna kuning dan hitam lewat dihadapannya. Ia sontak terbangun dan kaget bukan main.

Di kepala ular tersebut, Laksito melihat sebuah mahkota berlapis emas. Masih dengan perasaan kaget, ia pun mengikuti kemana ular itu melata.

Advertisement

 

Hore, Uang Kuliah Unnes Bisa Diangsur...

Ular bermahkota emas itu bersembunyi di balik semak belukar. Laksito hanya bisa melihat ekornya yang bergerak. Ia menunggu lama hingga akhirnya ular tersebut menghilang.

Advertisement

Laksito masih penasaran dan langsung mendatangi semak belukar tempat ular tersebut bersembunyi. Ia sangat terkejut karena menemukan sisik ular yang mengelupas. Anehnya lagi, sisik tersebut berupa emas yang berkilau.

Dengan senang hati ia membawa sisik emas itu pulang ke kediaman bupati. Sambil membawa kantong berisi rumput segar, ia langsung mengunjungi kandang Kiai Genta. Baru masuk beberapa langkah, kuda tersebut langsung meloncat ketakutan.

Polisi Jamin Nasi Korban Rob di Pekalongan

Ia pun merasa kaget dan akhirnya mencoba mengunjungi dapur untuk menemui Mak Ojah. Laksito menyapa perempuan tua itu dan bertanya sedang apa. Namun, bukannya menjawab sapaannya, Mak Ojah malah kebingungan.

Suara Tanpa Wujud

Perempuan tua itu sampai ketakutan karena ia mendengar suara Laksito namun tidak melihat wujud lelaki muda itu. Mak Ojah langsung berteriak meminta tolong. Laksito yang menyaksikan hal itu langsung bingung bukan main.

Laksito terkejut karena Mak Ojah tidak bisa melihat badan lelaki itu. Bupati Brebes yang saat itu mendengar teriakan perempuan tua itu langsung mendatangi Mak Ojah. Setelah bupati tersebut datang, Laksito langsung bersuara untuk membuktikan keberadaanya.

Gadis Indigo Ungkap Alasan Batu Nisan Perempuan Belanda di Jogja Selalu Miring

Bupati Brebes langsung percaya jika suara itu adalah milik Laksito. Ia menyuruh pemuda itu untuk menceritakan kejadian yang membuatnya menjadi tak kasat mata. Setelah mendengar cerita Laksito, si bupati langsung bertanya perihal emas yang dibawa pemuda itu.

Seakan lupa diri, bupati ingin merebut emas yang dibawa Laksito. Karena pemuda itu lebih kuat, emas tersebut berhasil direbut dan dimasukkan ke dalam mulutnya. Namun naas, secara tidak sengaja, sisik emas itu malah tertelan.

Secara ajaib tubuh Laksito langsung menghilang. Bupati yang melihat itu langsung meminta maaf dan meminta pemuda itu untuk bekerja sebagai penjaga Kabupaten Brebes. Namun, bupati memberinya nama Jaka Poleng karena ia telah memakan sisik ular poleng. Sejak itu Jaka Poleng diamggap pelindung bagi Brebes.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Rahmat Wibisono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif