by Peni Widarti Jibi Bisnis - Espos.id Regional - Sabtu, 5 September 2015 - 23:05 WIB
Madiunpos.com, SURABAYA — Meskipun meyakini bahwa kondisi ekonomi di Indonesia akan kembali pulih dan bertumbuh, tetapi pengusaha Inggris masih meragukan kemudahan berinvestasi yang selama ini dijanjikan pemerintah Indonesia. Pertimbangan itu tentu saja mengganggu kesungguhan mereka berinvestasi di Jatim.
Direktur Eksekutif Kamar Dagang Inggris atau British Chamber (BritCham), Chris Wren mengatakan upaya penanaman modal asing di Indonesia dirasa masih terlalu sulit dan banyak masalah perizinan yang rumit. "Berbisnis di Indonesia tidak semudah yang dibayangkan, bahkan bagi pekerja asing masih kurang ramah," katanya kepada wartawan, Jumat malam (3/9/2015).
Menurutnya, pemerintah mestinya menata birokrasi yang rumit tersebut untuk menarik investor sebanyak-banyaknya. Investor asing, katanya, butuh kepastian hukum yang jelas. Tak terkecuali kala hendak berinvestasi di Jatim.
Namun begitu, menurut Chris, di Indonesia ada beberapa kota yang sudah cukup bersahabat dalam membuka peluang investasi, seperti Kota Surabaya. Bukan hanya dari segi birokrasi tetapi juga dukungan yang menunjang yakni infrastruktur jalan, pelabuhan hingga sumber daya manusianya. "Dan Inggris termasuk dalam 10 besar negara yang berinvestasi di Surabaya. Sekarang ini peringkat ke empat," imbuhnya.