regional
Langganan

Insiden di Teras Malioboro 2, Pemda DIY Sebut Jadi Tanggung Jawab Pemkot Jogja - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Yosef Leon  - Espos.id Jogja  -  Senin, 15 Juli 2024 - 16:53 WIB

ESPOS.ID - Pedagang Teras Malioboro 2 menjajakan dagangan di pagar, imbas dari larangan berjualan di selasar, Sabtu (13/7) - Harian Jogja - Alfi Annissa Karin

Esposin, JOGJA – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menyebut pihaknya tidak sedang melempar tanggung jawab atas insiden ribut-ribut antara pedagang Teras Malioboro 2 dengan petugas keamanan pada akhir pekan lalu. Kasus tersebut merupakan kewenangan Pemkot Jogja.

Insiden keributan itu dipicu oleh keinginan pedagang yang meminta agar dilibatkan dalam relokasi ke tempat permanen. Suasana Teras Malioboro 2 memanas sejak Jumat (12/7/2024). Pedagang nekat berjualan di kawasan pedestrian sebagai aksi protes terhadap rencana relokasi jilid II.

Advertisement

Keesokan harinya Sabtu (13/7/2024) UPT Malioboro menutup pintu Teras Malioboro 2 untuk antisipasi pedagang agar tak lagi menggelar lapaknya di pedestrian.

Sekda DIY Beny Suharsono mengatakan, manajemen Teras Malioboro 2 menjadi kewenangan Pemkot Jogja. Pemda meminta agar jajaran instansi setempat untuk membangun dialog dengan para pedagang sehingga semuanya berjalan dengan lancar dan kondusif.

Advertisement

Sekda DIY Beny Suharsono mengatakan, manajemen Teras Malioboro 2 menjadi kewenangan Pemkot Jogja. Pemda meminta agar jajaran instansi setempat untuk membangun dialog dengan para pedagang sehingga semuanya berjalan dengan lancar dan kondusif.

"Kami bukan sedang melempar tanggung jawab, tapi itu wewenang pemkot karena masih dikelola mereka," jelasnya, Senin (15/7/2024).

Beny menyatakan, pihaknya memberikan keleluasan kepada Pemkot Jogja untuk mengatur soal rencana relokasi pedagang jilid II itu.

Advertisement

Menurut Beny, permintaan pedagang yang hendak dilibatkan dalam proses relokasi kembali itu tentu akan diakomodir oleh pemerintah. Sebab setiap kegiatan yang ditempuh, kata dia, pihaknya selalu melibatkan elemen masyarakat.

"Kan dari dulu sudah dilibatkan, apakah dari dulu tidak pernah melibatkan? Semua kan dilibatkan elemennya. Tentu pelibatannya tidak semua ada perwakilan," katanya.

Sebelumnya diberitakan, terjadi keributan di kawasan Teras Malioboro 2, Sabtu (13/7/2024) malam. Keributan ini merupakan bentuk protes dan penolakan pedagang atas rencana dilakukannya relokasi jilid 2.

Advertisement

Ini bukan kali pertama kali keributan terjadi di Teras Malibooro 2. Sehari sebelumnya, pedagang nekat membawa dagangannya dan menggelar lapak di trotoar Jalan Malioboro. Padahal, pedagang tak lagi diizinkan untuk berdagang di trotoar Malioboro.

Salah satu pedagang Teras Malioboro 2, Wiji mengaku saat itu dia dan pedagang lainnya terpaksa harus kembali menggelar lapak di trotoar Malioboro. Sebab, dia merasakan penurunan penjualan yang sangat drastis sejak pindah ke TM 2. Hari ini, Wiji bersama pedagang lainnya berencana kembali turun ke trotoar Malioboro.

Berita ini telah tayang di Harianregional.com dengan judul Soal Insiden di Teras Malioboro 2, Begini Respons Pemda DIY
Advertisement
Abdul Jalil - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif