by Dhina Cantya - Espos.id Regional - Senin, 13 April 2020 - 00:20 WIB
Semarangpos.com, SEMARANG — Stasiun Tawang adalah objek daya tarik wisata yang tak boleh diliwatkan saat seseorang berkujung ke Kota Semarang. Stasiun yang dibangun oleh perusahaan kereta api swasta bernama Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) itu memiliki sederet catatan sejarah menarik.
Sloth Blauwboer adalah seorang arsitek dari Belanda yang merancang Stasiun Tawang. Pada tanggal 1 Juni 1914, Stasiun Tawang resmi beroperasi. Sebelumnya, tahun 1911, putri kepala teknisi NISM Anna Wilhelmina van Lennep meletakkan batu pertama pembangunan stasiun kereta api itu.
Seperti yang dihimpun Semarangpos.com dari berbagai sumber, Senin (30/3/2020), Stasiun Tawang dibangun dengan alasan Stasiun Semarang—stasiun yang beroperasi sebelum Stasiun Tawang—mulai ramai digunakan sebagai jalur perdagangan dan penumpang.
Apindo Jateng Buka Wacana Cicil THR 2020
Apindo Jateng Buka Wacana Cicil THR 2020
Pada tahun 1867, NISM telah membangun rel kereta api antara Tanggung-Kemijen. Bukan hanya itu, pihak NISM juga menambahkan jalur kereta api ke daerah Jogja dan Solo yang pada masa itu disebut sebagai Vorstenlanden yang secara harfiah bermakna “wilayah-wilayah kerajaan”.
Dengan dibangunnya beberapa jalur jalan besi tersebut, kereta api lintas Semarang, Solo, dan Jogja semakin ramai digunakan. Kereta api juga mengangkut komoditas bisnis perkebunan dari kawasan Vorstenlanden yang saat itu menguntungkan pihak NISM.
Makam Sudah Digali, Jenazah Perawat Positif Corona di Semarang Ditolak Warga
Stasiun tersebut diberi nama Stasiun Tawang karena dekat dengan sebuah kampung bernama Tawangsari. NISM membangun stasiun itu dengan alasan meningkatkan pelayanan dan menampung penumpang yang semakin banyak.
Sebelum melakukan pembangunan Stasiun Tawang, NISM melakukan pemadatan tanah menggunakan lempengan pelat beton selama berbulan-bulan. Kawasan yang nantinya akan dibangun stasiun itu memiliki kondisi tanah yang masih berupa rawa.
Inskripsi Masjid Menara Kudus Tersingkap Kala Karpet Digulung Cegah Covid-19
Desain bangunan Stasiun Tawang juga tidak main-main. Stasiun tersebut didirikan menggunakan konstruksi beton bertulang. Bentuk bangunan yang memiliki panjang sekitar 168 m/178 m itu mempunyai bagian utama yang memiliki kubah besar berbentuk persegi.
Kubah tersebut dikeliling jendela yang membuat kesan megah pada ruangan di dalamnya. Ruang tersebut seperti hall dengan langit-langit yang disanggat empat kolom utama seperti rumah bergaya joglo.
Relief perunggu karya pemahat Willem Brouwer dari Leiderdorp dapat ditemui di dalam ruangan tersebut. Di dalamnya, NISM juga membangun tiga loket tiket dan sebuah kios besar yang menjual koran.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya