by Imam Yuda Saputra - Espos.id Regional - Minggu, 8 Maret 2020 - 07:20 WIB
Semarangpos.com, SEMARANG – Dua kader Partai Golongan Karya (Golkar) akan bersaing memperebutkan kursi ketua pada Musyawarah Daerah (Musda) DPD I Golkar Jateng di Hotel Grand Candi, Kota Semarang, Senin-Selasa (9/3/2020).
Kedua kader itu adalah Juliyatmono yang saat ini menjabat adalah bupati Karanganyar, dan Panggah Susanto, yang merupakan anggota Komisi IV DPR.
Ketua Steering Committee Musda Golkar Jawa Tengah, Anton Lami Suhadi, menyebut dua kandidat calon ketua DPD itu telah menyerahkan berkas persyaratan. Meski demikian, pihaknya juga masih menunggu kader lain yang ingin mencalonkan diri hingga Senin pukul 09.00 WIB.
Santriwati Jepara Hilang, Ketemunya di Hutan
"Syarat dukungan menjadi bakal calon, harus memiliki minimal 30% dari total 41 suara. Berarti, satu kandidat minimal mengantongi 13 dukungan,” ujar Lami saat jumpa pers di Kantor DPD I Golkar Jawa Yengah, Semarang, Sabtu (7/3/2020).Meski demikian, dia meminta agar para kader harus memenuhi seluruh persyaratan yang ditentukan. Menurutnya, hal itu merupakan wujud pendidikan politik yang baik untuk kader partai.
Konser Musik Keliling Didi Kempot Tiba di Grobogan
Iqbal berharap pelaksanaan musda nanti bisa berjalan lancar dan tanpa ketegangan. Ia ingin proses pemilihan ketua berjalan mufakat dan mengedepankan musyawarah secara terbuka.
“Biar nanti yang jadi kandidat berembug. Siapa yang lebih pantas maju. Sehingga, forum nanti tidak ada perpecahan. Supaya, yang jadi ketua nanti terpilih secara aklamasi,” terang Iqbal.
“Kita masih beri waktu hingga Senin pagi. Kalau, beliau menyerahkan ya bisa ikut bursa pemilihan,” tegas Iqbal.
PSIS Semarang Tekuk Persela Lamongan 3-2
Disinggung mengenai ketua DPD Golkar Jateng saat ini, Iqbal mengatakan bahwa Wisnu Suhardono sebetulnya masih memiliki kesempatan untuk menduduki jabatan di periode ketiganya itu.Namun, Iqbal mengungkap bahwa Wisnu enggan lantaran ingin memberikan kesempatan kepada kader lainnya untuk memimpin.
"Sebetulnya bisa, ia hanya perlu surat persetujuan dari ketua umum Golkar. Namun beliau enggan, karena ingin memberikan kesempatan kader lain,” jelasnya.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya